Press conference menuju malam puncak AMI Awards 2025 berlangsung hangat di sebuah kafe di kawasan Senayan, Jakarta. Dengan audiens terbatas—hanya wartawan dan beberapa panitia inti—Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha membuka acara dengan pernyataan resmi mengenai arah dan perkembangan AMI tahun ini.
Giring mengawali sambutannya dengan menyapa para jurnalis dan menyampaikan apresiasi kepada Ketua Yayasan AMI, Candra Darusman, yang telah memimpin AMI selama dua tahun terakhir. Ia menyoroti komitmen Candra menjaga integritas penyelenggaraan AMI, termasuk tidak pernah melibatkan dirinya dalam nominasi selama menjabat.
Ia juga menyapa perwakilan kementerian serta mitra yang hadir, termasuk YouTube yang kembali mendukung penyelenggaraan AMI. Giring menegaskan bahwa kolaborasi dengan platform digital menjadi sangat penting dalam peta industri musik masa kini.
AMI dan Perubahan Ekosistem Musik
Dalam pernyataannya, Giring menggarisbawahi bahwa AMI terus beradaptasi dengan perubahan ekosistem musik Indonesia. Ia mencontohkan bagaimana tahun lalu kurator AMI menangkap dinamika selera publik dengan hadirnya nama-nama seperti Bernadya, Sal Priadi, dan Hindia sebagai pemenang.
Sebagai musisi yang tumbuh dari industri konvensional, Giring menyinggung perubahan besar dalam cara musisi Indonesia menemukan jalannya. Jika dulu musisi dari daerah harus datang ke Jakarta dan berharap dilirik label, kini distribusi digital membuka peluang yang jauh lebih luas.
“Kerja sama dengan YouTube menjadi penting karena sekarang musisi bisa ditemukan dari mana saja,” ujarnya.
Indonesia sebagai Pemicu Tren Global
Perwakilan YouTube yang hadir juga membagikan pandangan mengenai tren terbaru. Indonesia kini dianggap sebagai trigger country—lagu yang viral di Indonesia berpotensi ikut viral di berbagai negara lain. Fenomena lagu-lagu dari Indonesia Timur yang ramai dipakai sebagai latar video di Korea, China, hingga Inggris menjadi salah satu contohnya.
Giring menilai hal ini sebagai bukti bahwa kekuatan komunitas digital, netizen, dan media memainkan peran signifikan dalam memperkenalkan musik Indonesia ke dunia.
Pesan untuk Para Nomine
Giring juga sempat menyinggung pengalamannya sendiri yang pernah meraih beberapa penghargaan AMI. Kepada para nomine tahun ini, ia memberikan pesan singkat namun relevan:
“Kalau menang, rayakan sehari. Setelah itu kembali berkarya.”
Ia menyebut bahwa AMI tidak hanya merayakan penyanyi atau artis, tetapi seluruh ekosistem—termasuk profesi teknis seperti Voice Director yang tahun ini masuk sebagai kategori baru.
Menjadi Bagian dari Wajah Bangsa
Menutup pernyataannya, Giring menegaskan bahwa musik adalah bagian penting dari wajah budaya Indonesia. Ia optimistis bahwa para musisi tanah air semakin siap bersaing di panggung global, terutama berkat perkembangan digital dan semakin kuatnya komunitas musik lokal.
Setelah sambutan pembukaan itu, rangkaian press conference berlanjut dengan agenda berikutnya. Wartawan mulai mengajukan pertanyaan, sementara panitia menjelaskan lebih detail mengenai persiapan malam puncak AMI Awards 2025. XPOSEINDONESIA/NS Foto Ihsan

