Penutupan sejumlah bandara itu lantaran erupsi mengakibatkan tersebarnya debu vulkanik yang menghalangi jarak pandang yang ideal untuk penerbangan. Selain itu, debu vulkanik juga dinilai dapat membahayakan bagi kinerja mesin pesawat yang sedang melakukan penerbangan.
Herry mengemukakan, pihaknya telah mengeluarkan Notice To Airmen yang juga mengakibatkan ditutup sementaranya tujuh bandara. Dirjen Perhubungan Udara juga menyatakan bahwa kondisi penetapan ketujuh bandara itu masih bisa berubah, tergantung aktivitas kondisi ketinggian abu vulkanis yang masih menyebar.
Menurut Herry, kondisi abu vulkaniknya paling tebal adalah Bandara Juanda di Surabaya, Jawa Timur, karena lokasinya yang berdekatan dengan posisi gunung Kelud yang meletus.Sedangkan di sejumlah bandara lainnya seperti Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng dan Bandara Ngurah Rai di Bali dinyatakan masih aman karena tidak tertutup abu. XPOSEINDONESIA/NS Teks & Foto : ANTARA