Selasa, Desember 30, 2025

BASS3 Reuni Setelah 15 Tahun, Suarakan Krisis Lingkungan Lewat “Rimba Terakhir”

Industri musik Indonesia kembali menghadirkan peristiwa menarik ketika tiga bassist kenamaan lintas generasi—Bintang Indrianto, Roedyanto Wasito, dan Rindra Risyanto Noor—memutuskan menyatukan kembali energi kreatif mereka setelah terpisah selama 15 tahun. Lewat proyek bernama BASS3, ketiganya resmi merilis single terbaru berjudul Rimba Terakhir, sebuah karya yang bukan hanya menandai reuni musikal, tetapi juga membawa pesan kuat tentang krisis lingkungan di Indonesia.

Pertemuan kembali ini seolah menjadi kelanjutan dari momen ikonik mereka di panggung Java Jazz Festival 2010. Namun kali ini, BASS3 hadir dengan tujuan yang lebih dalam. Latar belakang musikal yang kontras justru menjadi fondasi utama komposisi “Rimba Terakhir”. Eksplorasi bunyi etnik dan eksperimental ala Bintang Indrianto berpadu dengan groove fusion khas Roedyanto Wasito, sementara sentuhan pop alternatif yang solid dan melodis dari Rindra Risyanto Noor—yang dikenal luas sebagai bassist Padi Reborn—membuat karya ini terasa komunikatif sekaligus reflektif bagi pendengar lintas segmen.

Di balik dialog tiga bass tersebut, tersimpan kegelisahan kolektif terhadap kondisi alam Indonesia. “Rimba Terakhir” lahir dari keprihatinan atas masifnya deforestasi dan alih fungsi lahan yang berdampak langsung pada meningkatnya bencana alam. Melalui pendekatan instrumental yang kuat, BASS3 menyampaikan pesan bahwa kerusakan hutan bukan hanya mengancam flora dan fauna, tetapi juga masa depan manusia. “Kami sadar warna musik kami sangat berbeda, terutama Rindra yang kuat di ranah pop alternatif. Justru perbedaan itu yang menyatukan kami kembali setelah 15 tahun, kali ini untuk menyuarakan pentingnya menjaga dan melestarikan rimba-rimba terakhir,” ungkap perwakilan BASS3 dalam sesi wawancara.

Secara produksi, single ini dikemas dengan aransemen dinamis yang diperkuat loop dan synth pad garapan Oxy Arya Wijaya, memberi lapisan atmosfer yang mempertegas nuansa rimba dan kegelisahan yang ingin disampaikan. Visual artwork single digarap oleh Seorang Dida, yang menerjemahkan pesan ekologis “Rimba Terakhir” ke dalam visual simbolik tentang alam yang kian terdesak oleh keserakahan manusia.

Lebih dari sekadar karya kolaboratif, “Rimba Terakhir” dapat dibaca sebagai manifesto musikal. BASS3 mengajak pendengar untuk berhenti sejenak, merenungi relasi manusia dengan alam, dan menyadari bahwa tanpa tindakan nyata, kehancuran ekologis akan berujung pada penderitaan kolektif. Pesan tersebut disampaikan tanpa kata-kata berlebihan, melainkan melalui kekuatan bunyi bass yang saling berdialog, menegaskan bahwa musik juga dapat menjadi medium advokasi yang relevan di tengah krisis global.

Single “Rimba Terakhir” telah tersedia dan dapat dinikmati di seluruh platform streaming digital mulai 19 Desember 2025, termasuk Spotify, YouTube Music, Apple Music, TikTok Music, dan Langit Musik. XPOSEINDONESIA/IHSAN

Must Read

Related Articles