Ia memiliki suara bagus, ramah pembawaannya. Dan acapkali melempar candaan-candaan yang menyentil. Sebagai seorang penyanyi, ia sebenarnya memiliki modal bagus. Untuk dikenal luas, untuk lantas jadi populer…
Ia bukan penyanyi pendatang baru. Yang muncul mungkin baru 5 atau 6 tahun belakangan ini. Lha ia telah mulai beredar, bergaul di skena musik, terutama jazz, sejak sekitar awal tahun 2000-an. Dan kalangan jazz Indonesia, saat ini, bisa dibilang sudah akrab dengan suara dan penampilannya.
Maka ketika terdengar kabar, dia akan tampil dalam konser intim, tentu saja sangat tertarik untuk datang. Mau menonton sambil menikmati suaranya ah! Oh ya, bawa kamera dong, pengen motret dia juga. Nah ini nih godaan lain, yaitu “tantangan” memotret panggung, di venue yang gres. Di tempat yang masih baru banget, bahkan belum grand-opening.
Jadi gini, tantangannya adalah “mendalami” lantas menyiasati dari design lighting yang ada. Spotting lightingnya gimana, lalu bagaimana tata cahaya yang tentu saja juga baru banget, ditata bagus. Untuk menghasilkan stage lighting yang ciamik. Alias, tata cahaya pentas yang bikin menonton panggung musik, jadi makin segar, tambah gairah dan makin terhibur.
Ini kali kedua saya datang untuk menonton sambil memotret di venue baru di kawasan Taman Kemang. Deheng House namanya. Sebuah one-stop entertainment baru, yang bahkan belum “diresmikan” lewat grand-opening. Gedung 4 lantai itu lumayan lengkap. Coffee Shop, Restaurant, Lounge. Dan auditorium sebagai concert hall, di lantai paling puncak, yang berkapasitas sekitar 300 seats.
Kesempatan pertama menonton dan memotret pergelaran music klasik, featuring Iskandar Widjaya, the violinist virtuoso. Dan kali ini yang kedua, dengan menampilkan Restu Fortuna, dengan title Rumah Cinta – Intimate Concert.
Kesan di awal, untuk sound kali ini lebih nyaman dan detil. Tapi untuk lighting, memang masih berproses. Termasuk menyangkut dengan permainan images-content di backdrop, yang berupa layer LED raksasa. Tapi overall, terbilang sudah bagus juga. Paling tidak, cukup bisa membantu terciptanya foto-foto panggung yang “baik dan benar”.
Dan kembali pada sosok pria yang Arek Suroboyo, bernama asli, Restu Noer Aviandhy. Suami dari Rika Restu. Ayah dari 6 putra-putri ini, sebetulnya dikenal juga sebagai vokalis “jazzy tunes”. Yang seringkali rajin membawakan lagu-lagu jazz(y) populer milik Al Jarreau misalnya. Dan yang “sebangsanya”lah. Tapi khusus untuk penampilannya di konsernya, Restu dengan berani memilih membawakan hanya karya-karyanya sendiri. Ia telah menghasilkan 2 album rekaman selama ini. Dan saya juga mengenalnya, dikenalkan executive producernya, saat proses pengerjaan album keduanya.
Restu hanya menyelipkan satu nomer dari Al Jarreau, “After All”, diantara sekitar 17 lagu yang disajikannya di dalam konsernya. Nomer-nomer lagunya mungkin relative “asing” bagi Sebagian besar penonton di malam itu. Tapi perlu diacungin jempol untuk keberaniannya. Dan Restu tak salah dalam memilih para musisi pengiringnya.
Musik pengiringnya aman, musik berbunyi nyaman dan menyenangkan. Lagu-lagunya mungkin baru dikenal atau baru didengar penonton, tapi terdengar enak, renyah, dan….”menyehatkan” kuping dan hati. Di barisan pengiringnya ada Triono Pudji (keys) bersama Roberto Djoko (keys). Bass dimainkan oleh Subekti Sudiro. Gitar oleh Noldy Benyamin. Sementara drums dimainkan oleh Dion Subyakto. Dan perkusi digawangi oleh Rizky Tenri. Masih ada “very special guest” seperti Caecillia Devi (vocal & timbales), Rudy Octave (akordion).
Masih plus 3 orang pemain tiup dan 2 orang backing-vocal, salah satunya adalah penyanyi cantik, Ajeng Fajr.
Restu, yang juga artis “tiktok” yang lumayan rajin tampil live, membuka konsernya dengan “Kidung Asmara” (mocopat/nembang), berdua Indra Utami. Disambung, “Tetaplah Bersamaku”. Lalu “Semua Cinta”, “Biarkan Berlabuh” dan “Bunga Kalbu”. Sambung dengan “Brownies”. Lanjut kemudian dengan “After All” dan “Api Cinta”.
Ia menyodorkan variasi tema musik, dari yang jazz(y), Keroncong, Pop, Classical. Variasi tema yang lumayan menyegarkan suasana sebenarnya. Pada kesempatan konsernya tersebut, Rika Restu sang istri, dipanggilnya naik panggung, menemaninya saat menyanyikan, “Rumah Cinta”. Kemudian disambung dengan “Terbawa Mimpi” dan diakhir dengan tembang yang enerjik berjudul, “Terima Kasih Kau Ada”. Suasana menjadi sangat mesranya….
Lagu pengunci acara yang menghadirkan ucapan apresiasi dan rasa terima kasih Restu Fortuna pada semua musisi pendukungnya dan kepada para penontonnya. Ditunggu konser berikutnya dari Restu Fortuna, dengan variasi tema yang berbeda lagi. Yang tak kalah menarik, tentu saja. Dan juga dinantikan, sajian konser-konser bagus Deheng House lainnya, yang makin menarik, tambah seru dan tentunya akan menghibur penonton.
Well, sukses yooo Restu Fortuna! Salam Nasi Rawon….*/dM