Kamis, Juni 26, 2025

“Libur Sekolah 2025: Wisata Aman & Nyaman Jadi Prioritas Nasional”

Menyambut libur sekolah 2025, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan pentingnya kesiapan destinasi wisata agar momen liburan menjadi aman, nyaman, dan berkesan. Dalam Rapat Koordinasi Libur Sekolah 2025 yang digelar secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri, Menteri menyosialisasikan Surat Edaran (SE) kepada seluruh pemangku kepentingan pariwisata.

“Periode ini adalah momen puncak mobilitas masyarakat sekaligus peningkatan ekonomi pariwisata. Namun, perlu antisipasi matang agar tidak menimbulkan risiko keselamatan,” ujar Menteri Pariwisata.

Melalui SE tersebut, pemerintah daerah diminta menerapkan prinsip CHSE (Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan), Standar Usaha Pariwisata Berbasis Risiko (Permenpar 4/2021), serta memperkuat koordinasi lintas sektor.

Pengelola wisata juga diimbau untuk menjamin pelayanan prima, pelaksanaan SOP, serta mitigasi risiko, khususnya di wahana berisiko tinggi. Informasi destinasi harus disampaikan secara aktif melalui berbagai kanal, termasuk media sosial. Fasilitas seperti rest area juga perlu disiapkan untuk kenyamanan pengemudi.

“Kami berharap SE ini bisa menjadi pedoman operasional di daerah. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan destinasi wisata yang tertib dan ramah keluarga,” tutur Widiyanti.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, menambahkan bahwa SE tersebut dilengkapi dengan 22 modul mitigasi risiko. “Modul ini dapat menjadi referensi penting dalam menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengunjung,” ujarnya.

Rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Pariwisata Bayu Aji, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo, serta Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir Balaw. Turut hadir perwakilan dari berbagai kementerian/lembaga, seluruh kepala daerah, dan kepala dinas pariwisata dari 38 provinsi di Indonesia. XPOSEINDONESIA FOTO : Dokumentasi

peserta rapat zoom
peserta rapat zoom

Must Read

Related Articles