
Setelah 18 tahun, band rock legendaris asal Inggris, Muse, akhirnya kembali ke Jakarta! Trio Matt Bellamy, Chris Wolstenholme, dan Dominic Howard siap mengguncang Carnaval Ancol pada 19 September 2025 lewat konser bertajuk “Muse: Live in Jakarta.”
Konser ini bukan sekadar penampilan biasa—Muse tampil sebagai bagian dari perayaan 10 tahun festival Hammersonic, menjadikannya salah satu event musik paling bergengsi tahun ini.
“Set panggung mereka luar biasa. Ini akan jadi konser spektakuler,” ujar CEO Ravel Entertainment dalam konferensi pers, 12 Juni lalu.
Dengan hits seperti “Starlight,” “Time Is Running Out,” dan “Hysteria,” konser ini menjanjikan malam penuh nostalgia dan energi. Muse juga memperkuat posisi Indonesia sebagai hotspot konser band besar dunia, setelah kehadiran Green Day, Saosin, hingga Foo Fighters.
Tiket mulai dijual 16 Juni 2025, dengan harga:
- CAT 1A & 1B – Rp2.888.555
- CAT 2A & 2B – Rp2.366.555
- CAT 3 – Rp1.788.555
- Dari Kota Kecil Curi Perhatian Dunia
Muse, trio rock alternatif asal Inggris yang beranggotakan Matt Bellamy (vokal/gitar), Chris Wolstenholme (bass), dan Dominic Howard (drum), memulai perjalanan musik mereka di kota kecil Teignmouth, Devon, pada pertengahan 1990-an.
Dengan gaya musik yang memadukan rock progresif, elektronik, dan simfoni megah, Muse cepat mencuri perhatian industri musik dunia.
Album debut mereka, Showbiz (1999), memperkenalkan suara khas Muse yang gelap dan emosional.
Tapi baru lewat album kedua, Origin of Symmetry (2001), mereka benar-benar menancapkan nama di kancah internasional berkat lagu-lagu seperti “Plug In Baby” dan “New Born.”
Lompatan besar datang dengan Absolution (2003) dan Black Holes and Revelations (2006), yang melahirkan hits global seperti “Time Is Running Out” dan “Starlight.” Sejak itu, Muse dikenal sebagai salah satu band dengan konser live paling megah, penuh efek visual, serta permainan musik yang eksplosif.
Sepanjang kariernya, Muse telah meraih berbagai penghargaan bergengsi termasuk Grammy Awards, Brit Awards, dan NME Awards. Album-album berikutnya seperti The Resistance (2009), Drones (2015), hingga Will of the People (2022) menunjukkan evolusi mereka dalam mengeksplorasi isu-isu politik, sosial, dan teknologi.
Kini, lebih dari dua dekade sejak kemunculannya, Muse tetap menjadi simbol kekuatan rock modern—ikon global yang terus menginspirasi generasi baru lewat musik, energi, dan pertunjukan panggung yang luar biasa.
Nah, ayo Siap-siap, Jakarta! Muse datang membawa euforia rock yang tak terlupakan! XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dokumentasi