Para pendiri organisasi artis Parfi 1956 menilai langkah Marcella Zalianti sudah melenceng dari tujuan semula. Marcella seolah ingin menutupi sejarah berdirinya Parfi 56, melupakan hari lahir Parfi dengan cara tidak mengadakan acara ulang tahun Parfi yang ketiga.
Informasi yang diperoleh para pendiri Parfi 1956, dalam rapat pengurus Parfi 56 pada 19 September 2019 diputuskan, bahwa organisasi tersebut lahir tahun 1956. Padahal Parfi 1956 baru berdiri pada tahun 2016 atas prakarsa artis-artis senior.
Pernyataan itu disampaikan oleh artis senior Lela Anggraini, Ki Kusumo, Kamel Marvin dan Syahrully Jangsem (Rully) — mewakili para pendiri Parfi 1956 lainnya — di Bogor, Sabtu (2/10/2019) sore. Pendiri Parfi 1956 terdiri 13 orang, antara lain Ki Kusumo, Debby Cinthya Dewi, Kamel Marvin, Ade Muftin, Dharti Manullang, Adhi Kusuma, Dessy Suyrawati, Drs. Syahrully Jangsem (Rully).
“Kami lihat Parfi di bawah Marcella sudah melenceng jauh. Mereka sengaja menghapus sejarah berdirinya Parfi 56, dan tidak pernah mengakui kami sebagai pendiri. Padahal kami yang susah payah melahirkan Parfi 1956. Kami yang mengajak dia, kok bisa lupa. Itu kan Malin Kundang namanya,” kata Ki Kusumo.
Menurut Rully, kekesalan para pendiri mencuat setelah Parfi 56 tidak merayakan HUT ketiga Parfi sesuai akta pendirian.
“Dari info yang kami dapat, mereka mengaku lahir tahun 1956. Lah logikanya di mana? Jejak digitalnya ada semua, kamilah yang melahirkan Parfi 1956! Itulah makanya sekarang kami berkumpul lagi untuk meluruskan sejarah,” kata Rully.
Parfi 56 Dalam Sejarah.
Sejarah Parfi 56 sendiri berawal dari keinginan sejumlah artis film senior untuk memisahkan diri dari Parfi di bawah kepemimpinan Aa Gatot Brajamusti. Maka dideklarasikanlah pendirian Parfi 1956. Nama Parfi 1956 merujuk pada awal pertama kali Parfi didirikan.
“Kita ingin Parfi kembali seperti awal pertamakali didirikan. Anggotanya tidak hanya artis, tetapi ternasuk juga karyawan film dan pekerja seni lainnya,” kata Kamel Marvin, inisiator pendirian Parfi 56.