Penyanyi dan penulis lagu Tia Veres kembali menunjukkan konsistensinya di jalur musik rock dengan merilis single terbarunya, “Tak Akan Kembali,” pada 27 Agustus 2024. Meskipun judulnya bernuansa perpisahan, lagu ini justru menghadirkan semangat baru bagi Tia yang dikenal sejak era 1990-an. Lagu tersebut mengisahkan seorang wanita yang tegar meski dikecewakan dalam hubungan asmara, menggambarkan sikap kuat dan optimis seorang lady rocker yang tak terpuruk oleh kekecewaan.
Dalam jumpa pers yang berlangsung di Tebet, Jakarta Selatan, pada 18 September 2024, Tia berbagi cerita tentang proses kreatif di balik lagu ini. “Lagu ini sudah lama saya tulis, tepatnya pada tahun 2010, dan kali ini saya merasa ingin menghidupkan kembali dengan sentuhan rock yang lebih kuat. Lagu ini upbeat, meskipun bercerita tentang kegalauan. Saya ingin menunjukkan bahwa meski kecewa, saya tetap baik-baik saja,” ujar Tia. Ia juga menambahkan bahwa lagu-lagu galau pada umumnya identik dengan suasana sedih, namun sebagai seorang lady rocker, Tia ingin menghadirkan energi positif meskipun temanya tentang patah hati.
Tia Veres bekerja sama dengan musisi Tyo (Sadtriyo Atmojo) untuk mengaransemen lagu ini, menghadirkan nuansa rock yang kental. “Saya memang pencinta musik rock. Saya ingin musik rock kembali bangkit, seperti di era 90-an,” jelasnya. Ia juga berharap dengan merilis single ini, dapat membangkitkan kembali semangat para musisi rock di tanah air.
Rencananya, “Tak Akan Kembali” akan menjadi bagian dari mini album atau EP yang sedang dipersiapkan Tia untuk rilis pada 2025. Namun, untuk saat ini, ia memilih untuk merilis single tersebut lebih dahulu agar tetap produktif di tengah kesibukannya. “Kelamaan kalau harus menunggu semua lagunya selesai. Jadi saya rilis single ini dulu,” ungkapnya.
Tia Veres tidak hanya aktif di musik rock, tetapi juga merambah ke genre lain. Ia sebelumnya merilis EP religi berjudul Marhaban Ya Ramadhan dan berkolaborasi dengan penyanyi cilik Aisyah Sabrina dalam lagu anak-anak “Sepatu Baru.” Dedikasinya dalam berbagai genre menunjukkan fleksibilitasnya sebagai musisi.
