Perusahaan bir dan minuman terkemuka Anheuser-Busch Inbev memperkenalkan dua varian bir Hoegaarden melalui rangkaian event The Gaarden is Open. Acara peluncuran tersebut digelar di Lucy In The Sky Spark pada Kamis (3/11).
Dua varian yang diperkenalkan ini adalah Hoegaarden Original dan Hoegaarden Rosée. Varian original memiliki kandungan ABV (alcohol by volume) 4.9% dengan cita rasa unik dan kompleks. Bir putih ini memiliki gabungan rasa manis, asam, sedikit pahit, dilengkapi sentuhan rasa spicy dari ketumbar dan sensasi rasa jeruk.
Sedangkan Hoegaarden Rosée dengan ABV 3%, barangkali memang berwarna merah muda, namun merupakan bir gandum yang sebenarnya. Selaras dengan warna cantiknya, varian ini menampilkan cita rasa serta warna lembut dari buah raspberries. Hoegaarden Rosée memiliki rasa manis alami dalam balutan aroma buah yang kaya, disertai sedikit sentuhan rempah dan ketumbar. Karena tidak difilter, bir ini hadir dalam warna yang khas dan hidup dengan rona merah muda hingga nuansa oranye terang.
Menandai perkenalan dua varian bir Hoegaarden ini, Brand Manager Hoegaarden Indonesia, Kartika Erwanto menyatakan bahwa pihaknya dengan senang hati memperkenalkan dua varian Hoegaarden, yaitu The Original dan Rosée. Keduanya merupakan Belgian Beer Heritage dan digabungkan dengan bahan-bahan berkualitas tinggi. Kami yakin kehadiran Hoegaarden akan memberikan warna dan pengalaman baru bagi pasar bir di Indonesia,” ungkap Kartika.
Melalui sambungan daring, Dominic Kirk selaku General Manager Anhheuser-Busch Inbev Thailand, Filipina, dan Indonesia mengatakan jika pihaknya sangat bersemangat dan bangga meluncurkan Hoegaarden di Indonesia.
“Ini adalah merek dengan sejarah besar dan rasa yang lebih nikmat. Hoegaarden dicintai oleh konsumen di seluruh dunia, terutama berkinerja sangat baik di Kawasan Asia, di mana merek ini dikenal sebagai bir gandum nomor satu. Selama 25 tahun terakhir merek ini telah diluncurkan di Cina, Asia Timur, India dan (hampir) semua wilayah Asia Tenggara di mana para penikmatnya sering kali merupakan konsumen bir non-lager pertama yang pernah mencoba. Indonesia adalah garda terdepan bagi merek kami,” sebut Dominic.