Dalam gerakan “Kaum Ibu Melawan Stunting”, HaloPuan membawa gagasan memanfaatkan daun kelor sebagai salah satu pilihan makanan tambahan, baik bagi ibu hamil, ibu menyusui, maupun balita. Daun kelor sudah terbukti kaya akan kandungan gizi yang tinggi. Badan Kesehatan Dunia WHO bahkan menyebutnya dengan istilah “superfood” dan telah menggunakannya untuk mengatasi kasus malnutrisi di banyak negara.
Selain itu, kelor merupakan tanaman yang mudah tumbuh di daerah tropis, seperti Indonesia. Alhasil, kelor mudah dijumpai di mana-mana, tapi sayangnya kita belum memanfaatkan kekayaan nutrisinya. Apalagi kelor di sini lebih dikenal dengan hal-hal magis.
“Itulah yang kami lakukan selama setahun terakhir ini,” kata Poppy. “Kami telah menjelajahi 27 titik di 19 kabupaten dan kota di Jawa Barat.”
Sekretaris LKNU Jawa Barat, Dimas Pratama, mengatakan pertemuan lembaganya dengan HaloPuan bak pucuk dicinta, ulam pun tiba sebab agenda penanggulangan stunting juga merupakan program LKNU Jawa Barat. “Kami bertemu kawan yang cocok, sehingga bisa melaksanakan agenda ini bersama,” kata Dimas dalam sambutannya.
Wakil Ketua LKNU Jawa Barat, Baharudin Ismet, mengatakan orang-orang yang peduli dengan stunting adalah mereka yang peduli dengan masa depan bangsa. “Program ini sangat mulia, dan saya senang warga di sini sangat antusias,” katanya.
Baharudin yang juga menyampaikan penyuluhan mengenai stunting mengatakan angka stunting di Indonesia dijanjikan pemerintah turun hingga 14% pada 2024. Tapi, janji akan tinggal janji jika kita tidak membantu pemerintah dengan gerakan seperti yang dilakukan HaloPuan. “Apalagi kalau Mbak Puan pegang kendali di Republik ini, pasti (angka stunting) akan lebih rendah lagi,” ujarnya.
Kepala Kampung Cilengis, Ujang Saepudin, menyampaikan terima kasih kepada HaloPuan dan LKNU atas adanya kegiatan ini. “Semoga ibu-ibu semua bisa melaksanakan apa yang disampaikan oleh HaloPuan dan LKNU,” katanya.
Di akhir acara, HaloPuan dan LKNU membagikan paket makanan tambahan, termasuk di antaranya 400 gram bubuk daun kelor. HaloPuan juga menyerahkan lima bibit kelor kepada perwakilan RW di Kampung Cilengis untuk ditanam agar bubuk daun kelor tetap tersedia untuk dikonsumsi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.