Sandiaga : Vaksinasi & Penerapan CHSE Bakal Tingkatkan Keamanan juga Kepercayaan Wisatawan

- Advertisement -
- Advertisement -

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, resmi berkantor di Bali. Ini dilakukannya semata untuk bisa secara langsung melihat, mendengar dan merasakan keluhan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif  dan bisa merealisasikan apa yang mesti dikerjakan secara cepat. 

Kamis subuh (28/1/2021),  Menparekraf sudah bertolak dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kuta Bali. Sampai di Bali, tanpa menunggu lama, ia bergegas menuju Politeknik Pariwisata Bali yang terletak di Jalan Dharmawangsa Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Sepanjang perjalanan dari bandara menuju kantor hariannya, Sandi juga menyimak indahnya pemandangan di pesisir selatan Pulau Bali. Tebingan tinggi yang kontras dengan pantai berpasir putih serta birunya laut ditunjukkannya sebagai modal utama pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata itu. 

- Advertisement -

Anugerah Tuhan itu katanya harus dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat setempat. “Alam Pulau Bali sangat indah, tidak ada duanya. Anugerah ini harus kita angkat potensinya untuk kesejahteraan masyarakat di sini,” ungkap Sandi. 

Sandy  menyaksikan langsung Pandemi covid-19 yang menggerus industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali di sepanjang rute perjalanannya menuju kantor. 

Sejumlah kawasan pantai terlihat sepi wisatawan, begitu juga dengan kawasan pertokoan yang dilintasinya. 

- Advertisement -
Menyalin
Baca Juga :  I Wayan Koster : Wisman Masuk Bali Wajib Bayar  Rp 150.000,-

Padahal, jauh sebelum pandemi covid-19 merebak di dunia, termasuk Indonesia, Kuta Selatan selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan Nusantara maupun mancanegara sepanjang tahun. 

“Pandemi virus corona ini benar-benar menggerus pariwisata di Bali, 80 persen masyarakatnya yang bergantung hidup pada sektor parekraf terdampak langsung. Ini yang harus kita perjuangkan,” ungkap Sandi. 

Merosotnya pendapatan masyarakat dibenarkan sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ditemuinya. 

Mereka menuturkan anjloknya jumlah kedatangan wisatawan selama pandemi sangat menyulitkan dalam berusaha. 

Oleh karena itu, Sandi menegaskan bakal mengucurkan insentif kepada para pelaku UMKM yang benar-benar terdampak pandemi covid-19.

Begitu juga dengan program vaksinasi nasional yang diharapkannya dapat memprioritaskan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Lewat vaksinasi covid-19 serta protokol kesehatan dalam CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability), diharapkan dapat melahirkan pariwisata yang sehat. 

Tujuannya agar dapat meningkatkan keamanan sekaligus kepercayaan wisatawan untuk kembali berlibur ke Bali.

“Insentif kepada mereka yang terdampak harus diberikan, agar ada modal kerja untuk melanjutkan usaha,” ungkap Sandi.

“Begitu juga vaksinasi dan CHSE yang diterapkan, diharapkan bisa memicu kedatangan wisatawan dan mengembalikan perekonomian masyarakat yang hilang imbas pandemi,” jelasnya. XPOSEINDONESIA  Foto : dok. Kemenparekraf

More Pictures

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -