Sandiaga Terpukau di Desa Wisata Selasari

- Advertisement -

Desa Wisata Selasari di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, berhasil lolos kategori 50 Besar dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dengan mengandalkan konsep pariwisata berkelanjutan berbasis alam dan budaya.

Hal ini membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, terpukau dengan potensi alam yang dimiliki oleh desa yang terletak di Kecamatan Parigi ini. Dalam visitasinya ke Desa Wisata Selasari, Rabu (13/10/2021), Sandiaga menyampaikan kekagumannya atas potensi-potensi alam dan budaya yang dimiliki oleh desa yang berjarak sekitar 18 kilometer dari Bandara Nusawiru ini.

“Saya tadi melihat begitu banyak potensi mulai dari potensi budaya, dan juga potensi alam. Seperti kegiatan river tubing atau body rafting yang sudah cukup viral,” kata Sandiaga.

- Advertisement -

Adapun potensi-potensi yang dimiliki oleh desa dengan luas sekitar 2.292.500 hektare dan berada di ketinggian 200–500 meter di atas permukaan laut ini adalah pemandangan hijau area persawahan, Santirah River Tubing, kesenian Renggang Gunung, tari Lengser, serta potensi kriya berupa hasil daur ulang sampah plastik dan anyaman lidi, serta potensi di sektor kuliner seperti pakis crispy, madu, kopi, dan gula semut.

“Produk-produk ekonomi kreatif di sini juga luar biasa. Menurut saya ini menjadi semangat kita untuk bangkit dan saya yakin ini adalah sinyal kebangkitan kita pascapandemi tapi tentunya protokol kesehatannya harus dipatuhi secara ketat dan disiplin,” katanya.

Meskipun memiliki potensi yang beragam, namun Desa Wisata Selasari masih memiliki kekurangan di sisi konektivitas internet. Hal ini diketahui Sandiaga setelah dirinya berbincang dengan sejumlah siswa sekolah dasar di desa ini.

- Advertisement -

Sehingga, Sandiaga pun langsung menghubungi pihak Tower Bersama Group untuk memetakan lokasi-lokasi yang cocok untuk didirikan tower internet provider.

“Saya ditugaskan Bapak Presiden untuk mengecek desa-desa wisata, desa-desa kreatif ini karena dengan adanya pandemi ini pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh dan kita mengembangkan desa wisata ini karena ada kenaikan konten kreatif. Tapi kalau jaringan (internet) tidak memadai ini tentunya akan sangat tidak optimal,” ujar Sandiaga.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -