Stunting tak hanya menghambat pertumbuhan fisik anak-anak, tapi juga perkembangan kognitif mereka. “Karenanya, stunting bisa berdampak pada masa depan bangsa, di mana balita-balita yang stunting pada saat ini akan menjadi sumber daya manusia yang tidak mampu belajar dan bekerja pada 23 tahun mendatang atau saat Indonesia berusia 100 tahun,” jelas Poppy.
HaloPuan juga membawa gagasan pemanfaatan daun kelor sebagai asupan super. Daun kelor itu diekstraksi menjadi bubuk, sehingga bisa diolah menjadi berbagai menu makanan yang menarik dan enak dimakan oleh anak-anak (edible). “Dengan dijadikan bubuk, maka nutrisi yang dikandung daun kelor menjadi terikat, dan tidak meluruh,” jelas relawan HaloPuan, Mohammad Chotim.
Bubuk daun kelor telah banyak dimanfaatkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pangan Dunia (FAO) untuk mengatasi malnutrisi di Afrika. Di Flores Timur, pemanfaatan daun kelor dalam bentuk bubuk atau tepung juga telah mampu menurunkan angka stunting hingga separuhnya.
Saat mengunjungi pertanian kelor milik PT Moringa Organik Indonesia (MOI) di Blora, Jawa Tengah, HaloPuan mendapatkan penjelasan dari petani kelor, Bambang Hari Purwanto, tentang manfaat daun kelor.
Kelor setara dengan 15 kali pottasium pada pisang, 10 kali vitamin A pada wortel, 25 kali zat besi pada bayam, ½ kali vitamin C pada jeruk, 17 kali kalsium pada susu, 9 kali protein pada yoghurt, 5 kali serat lebih banyak daripada sayuran lain, dan 50 kali vitamin B2 pada sarden. Kelor juga mengandung 90 nutrisi, 46 antioksidan, 36 antiinflamasi, dan 18 asam amino (senyawa organik penyusun protein).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi menyampaikan terima kasih kepada HaloPuan yang telah menyebarluaskan informasi tentang manfaat super daun kelor untuk melawan stunting. “Untuk melawan stunting, kita memang mesti memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita,” katanya.
Dalam Gerakan Melawan Stunting, HaloPuan selalu bekerja sama dengan kader-kader PDI Perjuangan. Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat sekaligus Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, melawan stunting merupakan amanat partai kepada setiap kadernya.