Prof. Dr. Chairy Dukung Mahasiswa dan Alumni President University Menempuh Pendidikan di Luar Negeri

- Advertisement -
- Advertisement -

Columbia University merupakan salah satu universitas terkemuka di dunia. Merujuk ranking QS World University tahun 2022, Columbia University menempati peringkat ke-22 di dunia.

Deris memaparkan, ada ratusan ribu peserta yang mendaftarkan diri untuk memperoleh beasiswa melanjutkan kuliah S2-nya di luar negeri.

Ini membuat proses seleksinya menjadi sangat ketat. “Itu sebabnya saya senang, karena berhasil menjadi salah satu dari 30 peserta yang diterima di Columbia University,” ungkap Deris.

- Advertisement -

Deris mengaku, saat wawancara, ia memaparkan tentang program pribadinya. Katanya, “Program ini adalah komitmen saya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyejahterakan masyarakat Indonesia melalui empat sektor, yaitu pemberdayaan anak muda, pengembangan masyarakat, pemberdayaan ekonomi lokal, dan transformasi pendidikan.”

Sementara, Denisa melanjutkan kuliahnya di Program Master of Science in Sustainable Development, University of Sussex, United Kingdom.

“Saya sengaja memilih program ini, karena ingin memahami tata kelola pembangunan berkelanjutan secara komprehensif. Dan, University of Sussex selama enam tahun berturut-turut menjadi kampus terbaik untuk development study menurut QS World University Ranking by Subject 2022,” ungkap Denisa.

- Advertisement -

Selama kuliah, papar Denisa, ia akan fokus belajar menganalisa kebijakan pembangunan berkelanjutan dan mengoptimalkan potensi inovasi teknologi.

“Dengan skill dan pengetahuan tersebut, saya berharap bisa berkontribusi dalam menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam rencana pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah,” tegasnya.

Jika Deris memilih Columbia University dan Delima di University of Sussex, alumni PresUniv lainnya memilih kampus yang berbeda.

Beberapa lulusan PresUniv lainnya akan melanjutkan kuliahnya di University of Western Australia, Australia, Babson College di AS, serta Central South University di China.

Budaya Tidak Pernah Berhenti Belajar

Untuk mendukung keinginan mahasiswa dan alumni, kata Chairy, “Kami akan membantu dan memfasilitasi agar mereka, bahkan termasuk dosen, mendapat kesempatan mengikuti perkuliahan di luar negeri, termasuk untuk meraih gelar S2 atau S3.”
Chairy mengungkapkan bahwa PresUniv membangun budaya untuk tidak pernah mengenal istilah berhenti belajar.

“Ini berlaku baik untuk seluruh sivitas akademika maupun alumninya,” ungkap Chairy. Proses belajar ini bisa dilakukan secara formal di lembaga-lembaga pendidikan dalam dan luar negeri, tapi bisa juga secara non formal melalui interaksi langsung di masyarakat.

Untuk mahasiswa dan alumni PresUniv yang berkesempatan kuliah di luar negeri, Chairy mengaku bangga atas capaian mereka.

Apalagi, lanjut Chairy, kesempatan untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri tidak bisa diraih oleh setiap mahasiswa atau lulusan. “Jadi, manfaatkan betul kesempatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, mengembangkan kapasitas diri, serta membangun jejaring di kancah internasional,” pesannya. XPOSEINDONESIA Foto : Dokumetasi

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -