Setelah viral dalam format vlog, Saranjana kemudian diangkat menjadi buku oleh Gagas Media. Dan rejeki Gina mengalir terus dari Saranjana, terbukti, kini ia menambah karier baru, dengan memasuki dunia akting lewat film Saranjana : Kota Ghaib yang disuradari Johansyah Jumberan. Naskah film ini ditulis Johansyah sendiri bersama Audy Harahap dan Aditya Mulya.
mbViral = Kerja Keras
“Sebagai sebuah cerita, Saranjana adalah nama terkenal di Kalimantan,” kata Johansyah yang akrab dipanggil Jo. “Sejak lama saya ingin membuat filmnya. Dan naskah film ini berbeda dari tulisan Gusti Gina.
Dalam versi film, Johansyah menceritakan petualangan sebuah band asal Jakarta bernama ‘Signifikan’ yang tengah mengadakan tur konser di Kota Baru, Kalimantan Selatan. Anggotanya ada Rendy, Dion, Vey, dan Shita. Tepat di tengah pelaksanaan tur, Shita, sang vokalis band, menghilang secara misterius.
Dan sebetulnya terlibatnya Gina yang penulis Saranjana lewat threat di X (Twitter) dan Gagas Media terjadi tanpa direncanakan. “Meskipun, sudah terkenal sebagai v-logger, untuk main di film saya, Gina wajib ikut casting!” kata Mas Jo.
Film Saranjana menurut Mas Jo bergenre science fiction, “Namun bisa disebut juga sebagai film horror, karena ada banyak unsur mistis dan petualangan. Hal-hal mistis diangkat dari cerita rakyat Kalimantan.
“Kami syuting sepanjang 12 hari, beberapa hari di antaranya ada di lokasi syuting tanpa hotel dan makan seadanya. Ini bagian dari kerja keras karena bertanggung jawab pada sesuatu yang disebut viral!”
Menurut Jo, sebuah cerita menjadi viral harus siap menanggung beban berat. Ini dibuktikannnya ketika memfilmkan Saranjana. “Viral itu punya dua sisi seperti mata pisau. Bisa berarti positif, bisa pula negatif. Sebab, saking tenarnya sebuah cerita, penonton menginginkan sesuatu yang malah sering tak terbayangkan oleh sineas,” kata Mas Jo