Menparekraf Dorong Kolaborasi Pentahelix untuk Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan di ITO 2025

- Advertisement -

Sandiaga Uno mengutip laporan World Economic Forum (WEF) yang dirilis pada 21 Mei 2024, yang menempatkan Indonesia dalam daftar 10 negara dengan kinerja Travel & Tourism Development Index (TTDI) terbaik sejak 2019, dengan peningkatan skor sebesar 4,5 persen. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-22 dari 119 negara, mengungguli Belgia. Di kawasan Asia-Pasifik, Indonesia berada di peringkat ke-6 dan peringkat ke-2 di ASEAN.

ā€œCapaian ini tidak lepas dari kolaborasi kuat antara seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata, baik dari akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, hingga media,ā€ jelas Sandiaga.

Sandiaga juga menekankan pentingnya adopsi teknologi modern, termasuk Artificial Intelligence (AI), sebagai bagian dari transformasi digital yang harus segera diterapkan oleh para pelaku pariwisata di Indonesia. Menurutnya, AI dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mempromosikan konsep pariwisata yang lebih ramah lingkungan.

- Advertisement -

Selain itu, konsep ekonomi berkelanjutan yang mencakup Blue Economy, Green Economy, dan Circular Economy (BGCE) juga semakin relevan dalam pengembangan pariwisata masa depan. ā€œIntegrasi konsep Blue-Green-Circular Economy dengan teknologi AI merupakan langkah penting dalam mewujudkan pariwisata yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,ā€ ujar Sandiaga.

Ketua Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwarparekraf), Pasha Yudha Ernowo, dalam sambutannya mengungkapkan harapannya bahwa diskusi di ITO 2025 ini dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang konkret untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Ia juga berharap adanya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

ā€œMari kita bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam pariwisata berkelanjutan dengan dukungan inovasi teknologi dan praktik ekonomi yang berkelanjutan,ā€ kata Pasha.

- Advertisement -

Acara ITO 2025 juga menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka. Pada sesi pertama, Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf, Agustini Rahayu, menegaskan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pemerintah akan fokus pada pengembangan destinasi pariwisata yang berkualitas sesuai dengan preferensi pasar. Hal ini mencakup penerapan Blue-Green-Circular Economy serta pembangunan infrastruktur hijau yang mendukung sektor pariwisata.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -