“Ketika sebuah tulisan sudah begitu panjang, lengkap, agar lebih menarik perlu ditambahkan suatu ilustrasi seperti infografis, ataupun dari foto dan video. Hal ini juga mendorong masyarakat agar tertarik untuk membaca. Konten foto dan video pun juga bisa bercerita dan menjelaskan suatu momentum atau kejadian,” ujar Didi.
Mantan Jurnalis Foto Harian Kompas, Arbain Rambey, menyebut, sebagai fotografer seseorang harus mampu menangkap momen apa pun yang layak untuk didokumentasikan. Hal ini bertujuan agar tidak ada momen penting yang tertinggal dan dapat diabadikan.
“Fotografer itu harus awas sekali, menunggu momen, agar tidak ketinggalan momen,” ujar Arbain Rambey
Arbain juga menjelaskan bahwa teknik yang terpenting dalam memotret manusia adalah fokus pada mata, ekspresi wajah, dan gestur tubuh.
“Ketiga ini penting, untuk membuat foto tersebut lebih hidup,” ujarnya.
Sementara itu, Senior Fotografer Kemenparekraf Bambang Widjanarko, mengatakan menjadi seorang fotografer dan videografer sangat memerlukan etika dalam mendokumentasikan suatu momen di instansi pemerintahan.
“Saya belajar banyak soal etika ini dari protokol. Kita memang mengabadikan sebuah momen tapi jangan lupakan etika. Misalnya saat menteri sedang makan sebaiknya tidak memotretnya, ini etika yang paling mendasar,” ujar Bambang. XPOSEINDONESIA Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf
More Pictures