Dengan ditetapkannya sebagai destinasi pariwisata prioritas pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar jalan, air, listrik, dan internet difokuskan ke Bromo-Tengger-Semeru. Begitu pula dengan ditetapkannya KEK Singosari, maka pemerintah pusat berkewajiban untuk membangun infrastrukur dan fasilitas dasar jalan, air, listrik, dan internet ke kawasan ini.
“Kawasan ekonomi khusus memberikan tiga keuntungan yakni deregulasi dengan periizinan sangat cepat atau hanya 1 hari untuk izin membangun hotel, infrastruktur dan fasilitas dasar jalan, air, listrik, dan internet dibangun pemerintah pusat, dan insentif fiskal antara lain berupa tax holiday,” kata Arief Yahya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengharapkan Tim KEK Singosari segera mewujudkan rencana membangun klaster pariwisata dan klaster digital teknologi yang akan membawa Jatim sebagai provinsi yang unggul di bidang digital teknolgi di Tanah Air. “Jatim segera take off di bidang digital teknologi,” kata Khofifah.
Ia menyatakan, Menperin Airlangga Hartarto telah mengumumkan bahwa Jatim menjadi salah satu provinsi yang akan dijadikan pilot project di era revolusi industri 4.0. “Malang Raya akan menjadi tumpuannya dengan keberadaan KEK Singosari mempunyai klaster digital IT,” kata Gubernur Khofifah.
Hal senada juga disampaikan Bupati Malang HM Sanusi yang mengharapkan keberadaan KEK Singosari akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Malang. ”Kita harapkan KEK Singosari akan banyak membuka lapangan kerja,” katanya. Ditargetkan KEK Singosari akan menyerap sebanyak 11.500 tenaga kerja.
Direktur Utama PT Intelegensia Grahatama Singosari (IGT) David Santoso menyatakan, tahap pembangunan KEK Singosari dibagi menjadi tiga tahapan, yakni 0-3 tahun, 3-8 tahun, dan 8-15 tahun. Pada tahap pertama investasi yang masuk sekitar Rp2 triliun dari konsorsium PT IGT dengan ITDC serta investor PMA untuk pembangunan hotel yang dijadwalkan mulai operasional pada 2021.
Sedangkan pada tahap kedua fokus untuk pengembangan digital atau technopark yang baru pertama ada di Indonesia. “Tahap awal investasi yang digelontorkan untuk pengembangan KEK Singosari antara Rp3 triliun–Rp5 triliun. Kalau total sampai selesai diperkirakan bisa mencapai Rp 30 triliun,” kata David Santoso.