“Kelemahan kita ada di sertifikasi, Kemenpar bersama komunitas telah melakukan sertifikasi. Pada 2018 sampai 2019, sebanyak sebelas ribu orang telah memiliki sertifikasi kompetensi di bidang spa,” paparnya.
Menpar menjelaskan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata bersama dengan komunitas memfasilitasi sertifikasi para terapis spa sebagai upaya untuk memberikan pengakuan atas kompetensi profesi yang dimiliki tenaga kerja di bidang spa untuk memahami pentingnya profesional dan legalitas. Menurutnya, terapis asal Indonesia telah masuk lima besar terbaik dunia.
SPA & Wellness Tourism sebagai salah satu kategori yang dikembangkan dalam wisata kesehatan adalah pariwisata yang dikembangkan untuk tujuan kesehatan, baik untuk tujuan pencegahan, pengobatan, dan pemeliharaan, dilengkapi dengan fasilitas dan layanan untuk mendukung terwujudnya pengalaman wisata kesehatan yang berkualitas. XPOSEINDONESIA/Foto : Dok. Puskomlik Kemenpar