Pandemi Covid-19 telah membuat sektor pariwisata terpuruk.
Ini buktinya nyata berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, terkait perkembangan pariwisata. Di mana tingkat penghunian kamar (TPK), pada Februari 2021 untuk hotel bintang sebesar 8,99 persen atau -2,16 poin (m-o-m) sedangkan hotel non bintang adalah 7,70 persen atau +1,00 poin (m-o-m).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, mengatakan pariwisata Bali memerlukan bantuan untuk bangkit.
“Selama ini Bali menjadi primadona pariwisata di Tanah Air sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar di sektor pariwisata. Tapi kali ini, Bali perlu uluran tangan kita untuk mempertahankan perekonomian sektor parekraf di Bali,” kata Menparekraf Sandiaga, akhir Mei 2021.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah melaksanakan program vaksinasi Covid-19 di Bali, yang menargetkan 2,8 juta penduduk Bali di atas 18 tahun bisa divaksinasi sampai Juli.
Sebagai informasi, Bali menerima tambahan alokasi vaksin dari Kementerian Kesehatan RI pada 20 Mei 2021. Total vaksin yang diterima sebanyak 2.318.580 dosis dari target 6 juta dosis.
Sementara itu, jumlah penduduk yang tervasinasi hingga bulan Mei 2021 sudah mencapai 1.592.110 orang. Vaksinasi suntikan pertama sejumlah 1.120.640 orang, sedangkan suntikan kedua sebanyak 471.470 orang.
Tak cuma itu saja, kawasan Nusa Dua telah siap menerapkan protokol kesehatan dalam menghadapi kunjungan wisatawan. Sebanyak 29 hotel di Nusa Dua telah mengantongi sertifikat CHSE.
Langkah ini diharapkan bisa menimbulkan rasa aman bagi para wisatawan, khususnya saat program Work from Bali bergulir pada kuartal ketiga 2021.
Meski demikian, masyarakat Bali dan pengunjung diwajibkan untuk tetap waspada dan tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Karena dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, berwisata #DiIndonesiaAja semakin terasa aman dan menyenangkan.