Musik Indie kian disegani, meski masih banyak yang salah tafsir tentang istilah indie. Musik Indie bukan sekadar rock, punya duit bisa rekaman, belum tentu karyanya masuk ranah indie. Tapi ada semangat baru dalam membidani lahirnya album indie yang bagus, yakni terkumpulnya biaya produksi dan promosi lewat konsep crowdfunding.……
Indie adalah Spirit
Indie adalah kependekan dari kata independent. Artinya ‘bebas merdeka, tak bisa diintervensi, menolak pendiktean, berkarya dengan bebas’. Independent alias indie lahir atas pemahaman tentang kreativitas, kebersamaan, penyatuan visi dan iklas melahirkan karya.
Di dunia seni, ranahnya bisa indie pada film, seni rupa, seni kriya, teater, juga musik. Dari ranah musik, jika konsep indie lahir dari formasi band, maka yang harus diutamakan adalah, pemahaman tentang karya harus sama.
Satu visi dalam berkarya, dalam formasi band. Jika tidak satu visi, sebuah formasi band dengan banyak kepala dan beda pemikiran, akan cepat rontok formasinya.
Itu pula sebabnya, Slank memutuskan indie tatkala anggota intinya tobat memakai drugs, lalu membangun formasi baru, bahkan dengan manajamen baru yang dipegang Bunda Iffet. Album indie pertama Slank adalah Balikin yang dirilis tahun 1998.
Band-band indie yang bertahan lama adalah Superman is Dead, Endank Soekamti, Tengkorak, Naif, Netral, Efek Rumah Kaca, Shuggydog, Cupu Manik, White Shoes and the Couples Company, Sore, Burgerkill, The S.I.G.I.T, Payung Teduh, Mocca, Type-X komunitas reggae yang dibangun Tony Q, atau komunitas Jogja Hip Hop Foundation, bahkan ada pula barisan indie terbaru solois Tulus, dan band tangguh GIGI dan /rif yang sudah lepas kontrak dari Sony Music.
Sejatinya masih ribuan band dan solois indie yang pantas kita catat. Di antara deret nama diatas, juga masih ada yang terikat kontrak dengan label rekaman atau baru saja keluar dari label remakan major.
Superman is Dead (SID) misalnya, ini band indie kondang asal Bali yang menyelusup ke kelompok rekan Sony Music lebih 5 tahun lalu, atas lamaran A&R Director-nya saat itu, Jan Djuhana. Netral misalnya, tahunan lamanya berada di bawah Aquaris Musikindo, sementara GIGI dan /rif, begitu kontrak mereka dengan Sony Music habis, dua band rock ini memutuskan untuk independent, baik dalam berakrya maupun independen dalam manajemen.