International Indie Music Festival 2018 yang akan dilangsungkan pada 7 September sampai dengan 7 Oktober 2018 mendatang di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang sudah begitu terasa gaungnya. Makin terasa berbeda ketika kegiatan akhir pekan silam pada pre event yang bertema “Indie Season Road To International Indie Music Festival 2018” bersamaan dengan launching single terbaru dari Ustadz Jamming.
Dimotori oleh musisi kenamaan Indonesia diantaranya Deddy Lisan, Uchie Wiby, Edi ‘Kemput’ Purnomo dan dan Yaya Moektio dibantu pada penampilan hidup malam itu oleh Ustdz. Yuke Sumeru pada bass. Sementara masih ada banyak nama lain sebagai nyawa dari band ini seperti Ivanka, Didit Saad, Adnil Faisal dan Achi Hardjakusumah serta Indra Q pada proses mixing dan mastering.
Berbeda dengan single pertama yang sangat melodius, lagu karya cipta almarhum Krisna J. Sadrach yang diaransemen ulang oleh Didit Saad (selaku produser musik lagu yang diambil dari album terakhir Sucker Head – Simphoni Kehidupan (2016).
Lagu ini sendiri merupakan pilihan dari istri almarhum Krisna-Anasthasia R.Y. Sadrach yang juga founder Halaqah Kreatif (HaQers), A&R dan Concept Development dari Ustadz Jamming. HaQers yang berlatarbelakang sebuah komunitas mengaji berisikan para praktisi dunia musik tanah air di Jakarta yang memiliki hasrat juga misi yang sama, yaitu menjalani kodrat naluri kemanusiaannya sembari melagukan nada-nada kehidupan.
Hingga akhirnya HaQers melalui program Harmonisasi Nada dan Dakwah tersebut, membuat dan membangun kolaborasi musisi, mubaligh, ustadz bersatu dalam wadah bernama Ustadz Jamming.
Dalam penjelasan lainnya Harry “Koko” menyambut hangat kehadiran Ustadz Jamming yang memberi warna tersendiri. “Ustadsz Jamming akan bergabung dengan musisi lain, di mana IIMF 2018 akan melibatkan sekitar 30 musisi dari berbagai negara dan musisi Indonesia dari Aceh hingga Papua,” ungkapnya.
Secara garis besar kehadiran Ustadz Jamming adalah cara untuk mencapai tujuan dakwah melalui lagu yang diharapkan bisa berperan sangat baik untuk saling mengingatkan. Berguna bagi sang penyampai secara pribadi, atau bagi siapa pun yang berkehendak untuk mengambil manfaat darinya.
Denny MR, salah satu penggagas Ustadz Jamming, menjelaskan grup ini lahir dari keinginan untuk berbuat hal sederhana namun bisa menyemaikan kebaikan. Kebetulan para musisi yang terlibat di grup ini menjadi anggota dari kelompok pengajian Halaqah Kreatif. “Di dalamnya juga terdapat banyak orang-orang kreatif mulai dari wartawan, EO, musisi dan lainnya. Itulah sebabnya kita buat saja Ustdaz Jamming ini dengan misi menyiarkan kebaikan lewat musik,” kata Denny – XPOSEINDONESIA Teks dan Foto AM