Solo City Jazz Hari Kedua : Pameran Kejayaan Musik Era 1980-1990an, & Keunggulan Musik 2000-an

- Advertisement -

Penyelenggaraan Solo City Jazz (SCJ), hari kedua, 15/10/2022 meraup sukses berlipat. Indikasi utama dan terutama, bisa dilihat dari hadirnya ribuan orang memadati panggung out door di Pamedan Pura Mangkunegaran, dengan ditemani langit cerah tanpa hujan.


Panggung terbuka untuk umum alias gratis. Namun setting untuk penonton duduk diatur sangat rapi, mirip pertunjukkan eksklusif dalam gedung berikut dengan nomer bangkunya.

“Ada kursi untuk tamu VVIP. Buat penonton umum bisa bebas, boleh berdiri atau duduk berselonjor di tanah,” ungkap Production Director, Indrawan Ibonk.

- Advertisement -

Isi panggung disiapkan khusus oleh Festival Director Dion Momongan dan Chairman C-Pro, Wenny Purwanti dengan memamerkan perpaduan konsep musik yang seru.


“Seperti memperlihatkan musik Indonesia dan musik internasional dari era lalu, sekaligus memadukannya dengan musik yang disukai milenial di hari ini,” kata Dion Momongan


Akhirnya, panggung dibuka dengan kolaborasi Mercy Dumais dengan Rio Moreno yang memainkan lagu-lagu barat era 70-an. Tak kalah menarik penampilan Papua Original akan menyajikan musik cepat, riang gembira, dan penuh semangat.

- Advertisement -

SuperHits 1980-1990

Kemudian muncul penyanyi senior, Deddy Dhukun bersama Bengawan Symphony Orchestra (BSO), membawakan hits legendaris dari Deddy Dhukun bersama Dian Pramana Putra (alm) juga Bagus A. Arianto (alm) dari kelompok K3S.


Lagu yang dibawakan Deddy sendiri pernah merajai tangga lagu musik Indonesia, seperti “Semua Jadi Satu”, “Bohong”, “Biru”, dan lain-lain.


Deddy dengan penuh pesona turun dari panggung dan bernyanyi dekat dengan penonton VVIP yang rata-rata berusia seumur dirinya. Deddy bahkan memberikan mikerophone pada penonton,untuk ikut menyanyi.

Pada sesi berikut Andre Hehanusa dengan berbaju putih dan mengenakan celana batik muncul dengan tiga backing vocal juga sisipan permainan biola Mia Ismi.

Andre lagi-lagi menguasai penonton dengan lagu hits berjudul “Bidadari “, “Di Kuta Bali” , ‘KKEB’ juga menyuarakan lagu “Sewu Kutho” karya Didi Kempot almarhum.

“Semoga dari atas sana, Mas Didi Kempot bahagia menyaksikan suasana penonton malam ini, yang masih mengingat namanya dan hafal lagunya!”

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -