
Musisi sekaligus Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas akan naik panggung dalam konser Tunggal pada Jumat 7 Juni 2024 di Ballroom, Djakarta Theatre, Jakarta Pusat.
Konser Tunggal bertajuk The Piano Man : TONY WENAS , dikelola PAPPRI Live (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu Pemusik Republik Indonesia) tersebut, kata Tony bukan dia yang mengatur.
“Saya tidak pernah bikin konser, ini yang bikin PAPPRI, ya. Saya tidak ikut dalam kepanitian. Ini adalah bagian dari program PAPPRI, agar bisa mendorong pergerakan industri musik di Indonesia,” ungkapnya di tengah door stop acara press conference The Piano Man : TONY WENAS di Djakarta Theater (6/4).
Tony akan membawakan sekitar 20 lagu. “Judul lagunya masih rahasia. Tapi kemarin via Kompas TV, kita sudah perdengarkan Easy Lover dari Phil Collins,” ungkap Tony. “Dan tentunya sejumlah lagu lain, dari Queen,” ïa menambahkan.
Sekedar catatan, di awal karier bermusik Tony di Fakultas Hukum UI, bersama bandnya Solid 80, mereka kerap memainkan lagu-lagu The Beatles, Earth Wind and Fire. “Lalu akhirnya kami malah terkenal menjadi band epigon Queen,” katanya mengenang.
Tony menyebut ia akan tampil bersama sejumlah nama besar seperti Ruth Sahanaya, Eka Deli, LiLo Romulo, Once Mekel, Solid 80 dan Kadri Mohamad. Selain itu ada pula Rega Dauna (harmonika) dan Rio Sidik (trumpet). Sementara Kamidia Radisti, akan menjadi MC.
Bertindak sebagai Pengarah Musik adalah kibordis, Krisna Prameswara yang bekerja sama dengan musisi, Dwiki Dharmawan, dalam mengemas musik secara keseluruhan. Dwiki sendiri akan bertindak sebagai konduktor untuk mini orchestra.
Menggerakan Industri Musik Indonesia
Sebagai sosok utama dalam pagelaran ini, Tony mengaku sangat senang bisa tampil menggelar show tunggal.
“Pekerjaan kita sebagai musisi adalah menghibur orang, dan membuat orang senang, kita menyanyi tujuannya kan supaya orang senang. Selain itu, ada tujuan yang lebih lebar lagi yakni, agar industry musik di Indonesia lebih cepat bergerak lagi,” ungkap suami dari Roshita Manik dan ayah dari Diego Clasio Fernando Wenas.
Sebagai petinggi PT Freeport Indonesia, Tony selalu dihadapkan pada pertanyaan wartawan yang itu-itu lagi, yakni, lebih suka menjadi musisi atau pengusaha?
Dan Tony dengan cepat pasti akan menjawab : “Musisi dong!’ ungkapnya dengan tertawa.
“Kenapa? Karena Saya bisa memimpin pertambangan bermula dari musik. Bagaimana memimpin sebuah band itu sesungguhnya cikal bakal memimpin Perusahaan,” ungkap Tony.
Lebih lanjut Tony berujar, “Dalam sebuah band, ada ahli drum, ahli gitar, bas, dan piano. Kita menciptakan kebersamaan, juga koordinasi. Sehingga dari situ terciptalah musik yang indah,” kata pria kelahrian 8 April 1962 ini.
Tony sendiri mengaku sudah melakukan sejumlah persiapan untuk konsernya yang akan digelar Jumat depan. “Stamina In sya Allah masih oke. Dan semoga Tuhan berkenan,”ungkapnya.
Dalam menjaga kualitas suara, menurut Tony yang penting memang rajin berolahraga. Ia sendiri mengaku setiap pagi berolahraga. Dalam hal lain, ia juga menghindari minuman dingin dan mengurangi rokok.
“Dan yang terutama pada saat mulai tampil memang jangan diforsir, ibaratnya berlari 10 km tidak sama dengan 400 m. Sekaligus paham saat manggung cuma untuk tiga lagu, sangat berbeda dengan manggung untuuk nyanyi 20 lagu!” tutur Tony.
Tahap Pematangan Akhir
Sementara itu, Hendra Sinadia, Koordinator Pelaksana Konser menyebut persiapan konser sudah mencapai 90 persen.
”Pak Tony Wenas, masih perlu latihan lagi bersama band dan mini orkestra,” terang Hendra.
Demikian pula di sisi produksi, telah memasuki tahap pematangan akhir. Menariknya, menurut Hendra Sinadia saat menetapkan jadwal konser tanggal 7 Juni, ia dan tim lupa mengkonfirmasi ke Tony Wenas.
“Pak Tony Wenas selain Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, kan Ketua Umum DPP PAPPRI” jadi jawalnya sibuk,” sambung Hendra
“Asal tahu saja, tanggal 7 Juni sebenarnya beliau sudah harus di Amerika. Namun kecintaannya terhadap musik sangat besar, maka beliau memutuskan untuk tidak mengubah jadwal konser. Dengan konsekuensi, beliau langsung ke bandara usai konser, menuju Amerika,” ungkap Hendra yang telah menyiapkan konser spektakuler ini, sejak 3 bulan lalu, bersama Tim PAPPRI LIVE.