Lagu lama selalu menyimpan kenangan indah, lagu baru selalu menyemangati hari ini. Festival musik Flavs 2023 mengajak para pencinta hip hop bernostalgia lewat penampilan “Indonesia Rap Time Machine”. Aksi kolaboratif itu membuat penikmat musik mengarungi masa ke masa dengan deretan lagu hip hop sejak era 1990-an hingga sekarang.
Jelang pukul 19.30 WIB, panggung Boombox Stage tempat ditampilkannya “Indonesian Rap Time Machine” sudah dipadati penonton. Sesi khusus tersebut dihadirkan pada hari kedua Flavs di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, Ahad (15/10/2023).
Deretan lagu dibawakan berurutan dari yang paling lawas hingga sekarang. Rapper Iwa K adalah yang pertama naik panggung, membawakan lagunya yang dirilis pada 1993, “Ku Ingin Kembali”. “Kita kembali ke masa lalu, dengan mesin waktu rap Indonesia,” ucap Iwa dalam bahasa Inggris.
Dengan penampilan glamor, Denada melanjutkan penampilan Iwa dengan lagu “Sambutlah” yang dahulu dia populerkan pada 1994. Setelah itu, Black Skin menyapa penikmat musik dengan lagu kritik sosialnya yang amat populer di era 1990-an, “Cewek Matre”.
Mengajak penonton untuk “suntuk bareng-bareng”, rapper Blake membawakan tembang “Bosan”. Sindikat 31 pum membuat suasana “pecah” saat membawakan “Kera Sakti”, lagu tema serial televisi populer berjudul sama yang dulu tayang di Indonesia sejak 1996.
Ada juga Sound Da Clan yang membawakan lagu “Anak Gedongan”. Para musisi lain yang membawakan lagunya masing-masing yaitu Blakumuh, Laze, Neo, Paper Clip, Ramengvrl, Saykoji, Soul ID, SWTMRTBK, Tuan Tigabelas, Yacko, juga Young Lex.
Festival musik Flavs persembahan Visicita Network berlangsung dua hari, yakni 14 dan 15 Oktober 2023. Merayakan musik hip hop, soul, dan R&B, pergelaran di tahun ini kian istimewa karena bertepatan dengan momen perayaan 30 tahun hip hop di Indonesia.
Setelah melintasi pintu masuk area festival, pengunjung diajak melewati sebuah lorong yang berisi catatan perjalanan musik hip hop Tanah Air. Musisi Yacko selaku Program Director Flavs mengatakan, ada berbagai style dan karakter beragam yang menghiasi hip hop Nusantara selama tiga dekade. “Saatnya kita semua, melalui selebrasi ini, bisa menyatukan perbedaan. Harapannya, semoga ekosistem hip hop di Indonesia terus berkembang,” ungkap Yacko.