Senin, Oktober 6, 2025

Hari Kedua Synchronize Fest 2025 Padat Merayap, Raut Kebahagiaan Terpancar di Setiap Sudut

Suasana penuh energi kembali menyelimuti area Gambir Expo, Kemayoran, ketika Synchronize Fest 2025 memasuki hari kedua penyelenggaraannya pada Sabtu (4/10). Lonjakan penonton terlihat di setiap gerbang masuk sejak pukul 13.00 WIB, menandakan antusiasme luar biasa untuk menyaksikan para musisi dan band favorit tampil di panggung festival musik terbesar di Indonesia ini.

Pembuka hari kedua diawali oleh aksi Idgitaf, yang tampil unik dengan “ngamen” berkeliling area festival bersama teman-temannya berpayung kuning, sembari memperkenalkan lagu terbarunya “Sedia Aku Sebelum Hujan” yang belum resmi dirilis. Tak lama berselang, JKT48, Bilal Indrajaya, dan Biru Baru secara bersamaan membuka Dynamic Stage, Forest Stage, dan Gigs Stage, disusul oleh .Feast di District Stage dan 510 di XYZ Stage. Kelima penampil tersebut langsung disambut lautan penonton. Bahkan, di Gigs Stage, area penuh sesak membuat sebagian penonton hanya bisa bernyanyi dari luar pagar.

Sore hari menghadirkan nuansa nostalgia ketika Andien membawakan lagu-lagu dari album keduanya Kinanti (2002) di Forest Stage. Ditemani Nikita Dompas (gitar) dan Rafi Muhammad (drum), Andien tampil menawan dan berinteraksi hangat dengan penonton. Di waktu bersamaan, District Stage menjadi saksi kolaborasi unik antara Nasida Ria & Mother Bank. Campuran musik qasidah modern dengan nuansa eksperimental tersebut menciptakan harmoni segar, termasuk dalam lagu “Bom Nuklir” dan “Perdamaian.”

Menjelang malam, suasana semakin meriah dengan penampilan Jamrud di Dynamic Stage dan musik syahdu dari ArumtaLa di XYZ Stage. Area food court dan pameran seni karya ruangrupa di Hall D2 juga ramai dikunjungi, sementara bundaran utama dipenuhi pengunjung yang menyaksikan aksi tari tradisional Kreasi Risak dari Trenggalek, Jawa Timur.

Momen teatrikal paling ditunggu hadir lewat pertunjukan Musik dari Rangga dan Cinta di Dynamic Stage. Dibalut konsep konser musikal, penampilan ini menghadirkan bintang film Rangga & Cinta (2025) bersama kolaborator musik seperti Hindia, Rara Sudirman, Sal Priadi, Bilal Indrajaya, dan Andien. Lagu-lagu legendaris dari film Ada Apa Dengan Cinta? seperti “Bimbang” dan “Denting” dikemas megah dan emosional. Kejutan besar muncul ketika wajah Nicholas Saputra tiba-tiba terpampang di layar panggung, disambut teriakan histeris penonton.

Di District Stage, Guruh Gipsy menghadirkan momen bersejarah dengan penampilan penuh selama 60 menit, membawakan lagu-lagu dari album klasik mereka (1977). Trio Guruh Sukarno Putra, Keenan Nasution, dan Abadi Soesman tampil bersama musisi lintas generasi, memadukan seni musik, tari, dan budaya Nusantara dengan megah.

Malam hari makin membara lewat kolaborasi Avhath x Kuntari, Pee Wee Gaskins & Friends, serta Polka Wars bersama Billy Saleh (Alahad). Gigs Stage menampilkan debut band-band baru seperti Drizzly, Beltigs, Poris, Sukses Lancar Rejeki, Alkateri, dan Satu Per Empat, menghadirkan semangat baru di festival ini.

Sorotan besar juga datang dari dua pertunjukan megah: Diskoria Orchestra di District Stage dan OTW Onar Fest di XYZ Stage. Diskoria Orchestra menghadirkan kolaborasi spektakuler bersama Andien, Afifah Yusuf, BCL, Dira Sugandi, dan Neida, diiringi orkestra pimpinan Alvin Witarsa serta Bandung Jazz Orchestra. Di sisi lain, OTW Onar Fest mengguncang panggung dengan deretan rapper seperti Ardy Minaj, Fury+, Pierre Lynx, dan Quest*.

Sementara itu, Panggung Getar tetap memikat dengan line-up unik hasil kurasi Kobra Musik, menghadirkan Aura Sumringah, OM Kacau Balau, OMPLR, OM PMS, Asep Balon, dan Baxlaxboy x OM Lawan. Di area Oleng Upuk, kolaborasi Jakarta Movin x RAPOT menghadirkan pertunjukan bertema Putar Kembali: OST Film Indonesia, menghidupkan kembali soundtrack klasik seperti “Galih dan Ratna,” “Melompat Lebih Tinggi,” dan “Terbuang Dalam Waktu” bersama Idgitaf, Rahmania Astrini, Jebung, Dere, dan Sheila Dara.

Di penghujung malam, XYZ Stage bergemuruh lewat aksi kolaboratif Teenage Death Star (TDS) bersama sederet musisi tamu, di antaranya Pamungkas, Luthfi (Tabraklari), dan Namoy Budaya. Sementara Dynamic Stage ditutup oleh The Changcuters, District Stage oleh Shaggydog, dan Forest Stage oleh The Paps.

Kemeriahan hari kedua Synchronize Fest 2025 benar-benar meluap. Raut bahagia penonton terlihat di setiap sudut, menandakan keberhasilan festival ini menyatukan musik, seni, dan kebersamaan. Gelaran ini masih akan berlanjut hingga Minggu (5/10), menjanjikan puncak yang lebih mengguncang.

Tiket Daily Pass masih tersedia seharga Rp475.000 melalui situs resmi Synchronize Fest 2025. Jangan lewatkan hari terakhir festival musik paling berwarna di Indonesia ini! XPOSEINDONESIA/IHSAN

Must Read

Related Articles