
Oele Pattiselano & His Jazz Mates, muncul sebagai pembuka acara di Nayasta Jazz Fest 2023 yang didakan di Stage Relief Sarinah (Minggu, 30/4). Oele adalah musisi paling senior dalam di acara yang digelar dalam rangka peringatan International Jazz Day, 30 April 2023.
Menurut SCID – penyelenggara acara – pagelaran jazz ini memang dirancang menampilkan empat generasi musisi jazz yang berbeda usia.
Oele Pattiselanno sendiri kini berusia 77 tahun dan menjadi musisi paling senior. Kemudian di bawah Oele ada Dwiki Dharmawan (56 tahun), & The Soul of Indonesia feat. Ivan Nestorman, Barry Likumahuwa (39 tahun) & The Rhythm Service. Dan yang termuda adalah Alonzo Brata (19 tahun).
Selain nama di atas akan tampil pula sejumlah musisi lain yang menjadi line up, antara lain Nita Aartsen feat. Dian Pratiwi, Sri Hanuraga Trio, Adra Karim feat. Rafi Muhammad, Lantun Orchestra, Borderline dan Kelapa Muda. Total ada 86 musisi dari lintas generasi yang berbeda yang bermain dalam Nayasta Jazz Fest 2023.
Event Jazz Hebat & Beredukasi
Usai unjuk keahlian di Stage Relief, Oele mengaku pagelaran jazz yang dirancang SCID dan Sarinah ini sebagai sebuah pertunjukan jazz yang hebat.
“Saya mengukurnya dari penonton yang tetap mau stay, dan tidak beranjak dari bangku. Jadi itu bukan sekadar penonton asal lewat. Mereka datang memang untuk nonton!”ungkap Oele lagi.
Senada dengan Oele, Barry Likumahuwa mengaku kagum pada penyelenggaraan Nayasta Festival Jazz 2023, karena dibuat di area publik di Sarinah.
“Jadi lebih banyak orang yang bisa menyaksikan para musisi memainkan jazz. Dengan begitu, orang yang awalnya mungkin tidak aware dengan jazz , akan teredukasi,”katanya.
Di luar soal itu, Barry memuji pemilihan musisi yang disiapkan untuk manggung di acara ini.
“Banyak pendatang baru berbakat, yang selama ini kadang sulit mendapatan panggung dari kegiatan sejenis!”ujar Barry serius.
Sedangkan pendatang baru yang terhitung berusia paling muda, Alozo Brata menyambut anthusias dikutsertakan sebagai pengisi acara.
“Perbedaan usia antar generasi , membuat kami bukan hanya bisa main bersama, tapi juga sebagai junior bisa belajar langsung pada senior,” kata Alonzo yang pernah bersepanggung dengan Oele Pattiselano juga Barry Likumahua
Diplomasi Menyatukan Warga Dunia
Nayasta Jazz Fest 2023 dikemas dengan mengedepankan kemapanan dan kearifan musik jazz dalam negeri. Event ini telah terdaftar dalam jadwal organisasi International Jazz Day yang dinaungi UNESCO dan Herbie Hancock Institute.
Hari Jazz internasional ini dinobatkan oleh UNESCO di tahun 2011 untuk mengedepankan peranan musik jazz dalam hal diplomasi dan mempersatukan warga dunia.
Menurut Dwiki Dharmawan misi UNESCO dan Harbie Hancock Institute dalam mempersatukan dunia lewat musik jazz sejalan dengan ide Sarinah dan SCID dalam penyelenggarakan acara ini.
“UNESCO dan Harbie Hancock menginginkan adanya dialog antar budaya, melalui musik jazz. Intercultural dialog ini diharapkan bisa terbentuk sehingga menumbuhkan dunia yang penuh tolerasi, yang saling mencintai dan penuh kedamaian,” kata Dwiki Dharmawan.
Albert Aulia Ilyas mewakili Sarinah dalam sambutannya menyebut Nayasta Jazz Fest Jazz 2023, sebuah acara yang sangat special.
“Tidak hanya karena menghadirkan para musisi jazz terbaik dalam negeri, tapi juga karena acara ini sudah terdaftar dalam organisasi International Jazz day, yang dianungi oleh UNESCO dan Harbie Handcock Institute.”
Albert lebih lanjut berharap, pengunjung Sarinah dapat menikmati dan mengapresisasi musik jazz Indonesia sekaligus mengeksplorasi kekayaan budaya Indonesia lewat musik.
“Sarinah sangat terbuka dalam beragam acara seni. Sarinah telah menjadi tempat bagi banyak seniman dan musisi untuk memamerkan karyanya!”kata Albert.\
SCID berharap Nayasta Jazz Fest akan menjadi kalender tahunan, dimana Sarinah akan menjadi HUB musik Jazz Indonesia.