Jumat, Februari 21, 2025

Alonzo Brata dan Barry Likumahuwa Menghidupkan Panggung Solo City Jazz 2022

Kecil Besar

Alonzo Brata (19 tahun) penyanyi jazz muda dari Jakarta, menjadi salah satu penampil yang memukau di event Solo City Jazz (SCJ) di hari pertama. Panggung SCJ yang digelar di Kori Kamandungan, Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini, merupakan salah satu spot heritage penting kota Solo.


Alonzo Brata muncul diiringi Barry Likumahuwa Band. Ia tampil santai dan mencoba bisa mengakrabkan diri dengan penonton.

Barry dan Bandnya lebih dulu membuka panggung dengan lagu instrumental bertajuk “Ethiopia” sebuah Ode untuk Benny Likumahuwa, ayah Barry. Disusul dengan “Trust and Faith” dan SHRTL.

Harus diakui, peran Barry di sesi ini, bukan hanya semata sebagai bassist keren, melainkan juga sebagai entertainer. Barry bisa membuat joke tentang kisah patah cinta yang biasa dirasakan penonton. Dengan begitu, penonton merasa sangat dekat dan bersahabat dengan Barry.

Barry juga pintar mengajak dan memposisikan Alonzo Brata, terlihat nyaman dan santai berdiri di depan ratusan penonton.

Alonzo membuka panggung dengan lagu “Every Summertime”, sebuah lagu dari Niki, penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang belakangan ini hits dan mendunia.
Dan lagu yang sangat dikenal di telinga milenial ini, segera mendekatkan Alonzo penonton kota Solo.

Alonzo sendiri melagukan “Every Summertime”, dengan santai dan tehnik miking yang lancar. Bahasa Inggris yang bagus dan sempurna, memberi feel yang grovy ke penonton.

Meski tidak banyak berkomunikasi, terasa sense of rhythm, atau kemampuan ritmiknya mulai lebih terasah, sehingga penonton yang mendengar Alonzo bernyanyi ikut merasakan feel dari lagu yang dinyanyikan. Lebih menggembirakan, setiap kali Alonzo mulai menyanyi atau sekadar bicara, penonton segera terpukau dengan suara baritonnya, dan menyambut Alonzo dengan teriakan Wow!


Alonzo menyambung panggung dengan melagukan “Strollin’ Down the Avenue” – sebuah Original Single dari Alonzo. Kemudian disambung dengan “Gravity” dari John Meyer.


Sebelum membuka “Gravity”, Barry memberi prolog yang langsung disambut riuh penonton.

“Lagu ini dipersembahkan buat mereka yang berusaha lepas dari mantan, tapi gravitasi menarik terus ke dia,” kata Barry. Penonton yang merasa dalam kondisi yang sama, mendadak berteriak sebagai tanda menyetujui.

“Udah pengen move on, eh daya gravitasnya terus menerus menarik lagi ke dia. Padahal dia sudah pernah nyakitin, padahal sudah jalan sama yang baru.” ujar Barry yang disambut teriakan riuh menyetujui opini Barry.

“Ini lagu dari one of my favorite singers, kata Barry. “Mungkin favorite kamu juga, ya? tanya Barry kepada Alonzo.


Tanpa berkata, Alonzo menatap Barry dengan ekspresi ragu, “O bukan, ya? Pastilah bukan. Umur kamu baru 19 tahun. Alonzo akan membawakan lagu favorite saya, dari John Mayer judulnya “Gravity”.

Usai menyelesaikan “Gravity” dengan mulus, Alonzo membawakan lagu “Esokkan Masih Ada”, Pada bagian awal part ini, ada lirik yang terlepas diingat Alonzo. Namun penonton tak peduli. Mereka bernyanyi keras-keras. Seolah tidak mau kalah mengikuti Alonzo. Lagu ini memang pernah sangat terkenal lewat suara Utha Likumahua, Paman dari Barry.

Selain Alonzo dan Barry Likumahua, panggung SCJ hari pertama diisi dengan pianis Aditya Ong dan kelompok trionya, kemudian Bagus Pramono (keyboardist Clorophyl Band) dan Jenod, Rio Moreno dan Latin Groove juga Peni Candra Rini yang eksotik, unik dan memukau.

Wenny Purwanti, Chairman C-Pro yang menyelenggarakan acara ini, mengaku cukup puas dengan kehadiran penonton di penyelenggaraan hari pertama.

“Kalau nonton jazz di Jakarta mana ada yang bisa duduk selonjoran begini di depan panggung VVIP,” bisiknya pada saya. XPOSEINDONESIA/Nini Sunny. Foto : Indrawan Ibonk

alonzo brata makin matang
alonzo brata makin matang
alonzo brata
alonzo brata
alonzo dan barry likumahuwa
alonzo dan barry likumahuwa
bagus pramono danjenod
bagus pramono danjenod
barry likumahuwa
barry likumahuwa

Must Read

Related Articles