Sejak awal pekan ini, Senin, 1 Oktober 2019– sepertinya tidak ada yang lebih ramai dibicarakan daripada demonstrasi yang berpusat di kawasan Senayan.
Entah mengalaminya langsung atau hanya memantau melalui media massa maupun media sosial, demonstrasi yang berlangsung sejak siang sampai malam hari itu segera jadi buah bibir massal.
Di tengah narasi panas aksi turun ke jalan, ada satu tagar yang kadung mencuri perhatian pada hari H unjuk rasa, yaitu #laguwajibpatahhati2019. Tagar #laguwajibpatahhati2019 bertahan cukup lama dan membawa lagu “Perih” di dalam sebagian besar cuitan di dalamnya.
Lagu “Perih” memang baru seumur jagung dirilis, tepat di tanggal 30 September 2019 jam 00.00. Pemiliknya tidak lain dan tidak bukan ialah Marcell Siahaan.
Usia perilisan boleh saja terlampau hijau, namun bila berfokus pada tren tagar #laguwajibpatahhati2019, rasanya sudah dapat dipastikan bila “Perih” resmi menggeser “Dengan Caraku” milik Arsy feat. Brisia Jodie #laguwajibpatahhati2018, “Asal Kau Bahagia” milik Band Armada #laguwajibpatahhati2017, dan “Pamit” milik Tulus #laguwajibpatahhati2016. Diciptakan oleh Ivan Alidiyan dan diaransemen oleh Rishanda Singgih, lagu “Perih” sungguh layak dijadikan tearjerker song paling anyar.
“Dulu kita berjanji tidak saling menyakiti;
Dulu kita bersama merangkai semua mimpi;
Dulu kita berjanji tuk setia sampai mati;
Tapi ternyata kusalah;
Kau tak bisa kupercaya…”
Penggalan lirik ini menggambarkan bagaimana kata “Perih” akhirnya ketuk palu dipilih sebagai judul.
Lirik yang bercerita tentang pengkhianatan cinta, komposisi musik ballad ala tahun 90’an, dan penghayatan seorang Marcell dalam menyanyikannya, sukses membawa pilu singgah pada siapa saja yang mendengar.
Perilisan lagu “Perih” yang berdekatan dengan aktivitas massa demonstrasi secara tidak langsung membawa cerita tersendiri bagi Marcell.
Sebabnya, sepanjang hari Senin (01/10) jadwal penyanyi kelahiran 21 September 1977 ini dipenuhi oleh kegiatan promosi sekaligus media visit yang tentu saja tetap ia jalani secara profesional.