
Menyimak akun Instagram penyanyi anak-anak, Mayson Alfath Setiawan (9 tahun), seperti melihat gambaran anak remaja cerdas dan superaktif.
Selain memajang aktvitas sehari-hari, pelajar kelas IV SD di Mentari Intercultural School, Jakarta ini juga memposting tugas tugas sekolah, baik baik dalam bentuk presentasi yang disampaikan dalam Bahasa Inggris mapun art project
“Di samping menyanyi, pelajaran di sekolah yang saya sukai matematika dan menggambar. Di luar sekolah ikut les ngaji, les vocal, drum dan piano,’” kata Mayson yang baru merilis lagu berbahasa Inggris berjudul “Dad”. Lagu ini telah diedarkan secara digital di semua platform musik.
“Dan musik video dari lagu “Dad” sudah diposting di Channel Youtube aku @Mayson Setiawan,” ungkap putra tunggal Minela Triani dan Barry Setiawan ini. “Bantu like dan subscribe ya!” katanya pria muda ini seperti layaknya suara para Youtubers.
Dalam akun Youtube miliknya pula, Mayson juga memposting, ia sedang menyanyikan lagu berbahasa asing.
“Ada lagu “Tomorrow” yang dulu terkenal dinyanyikan oleh Annie, dan “Love of My Life” yang dinyanyikan Queen,” ungkap Mayson.
Memuja Papa dan NBA
Lagu “Dad” sendiri memang sengaja diciptakan secara khusus dan menjadi single perdana Mayson secara professional.
Lirik lagu itu menurut Mayson, punya arti yang sangat dalam. “Aku sampai nangis waktu Mama kasih tahu arti sesungguhnya,” kata pria cilik kelahiran Jakarta, 7 Mei 2011.
“Dad” adalah sebuah lagu yang musik dan liriknya digarap Aisyah Adjani. Lagu itu berisi ekspresi cinta dan ucapan terima kasih seorang anak kepada ayahnya.
“Karena orang tua sudah memberikan pengorbanan yang besar untuk ankanya. They sacrifice a lot for us and we have to appreciate what they do to us,” kata Mayson.
Dalam keseharian, Mayson juga memuja sang Papa. “Dad saya adalah ayah yang selalu berusaha membuat keluarganya bahagia,” kata Mayson dalam barisan kata kata cerdas.
“Saat yang paling menyenangkan bersama Dad, adalah ketika Dad pertama kali ngajarin main basket. Dan sampai sekarang, aku senang dengan basket dan menjadi big fans of NBA Team,” ujarnya dengan senyum.
Single Kedua & Kampanye Lingkungan Hidup
Di tengah situasi pandemic yang berkepanjangan, “Aku belum sempat membawakan lagu “Dad” secara live,’ kata Mayson yang bergabung dalam kelompok Choir The Resonanz Children.
“I feel like having my second family there,” kata Maysontentang Choir The Resonanz Children.
Bersama The Resonanz pula, Mayson pernah beberapa kali tampil dalam live konser. Misalnya dalam pagelaran, “When you Wish Upon A Star” (Desember 2019). Dan juga dalam live virtual “Simfoni Untuk Bangsa” (2021).
Menurut Mayson, dua konser itu dirasakannya sangat berkesan. Pada konser “When you Wish Upon A Star”, mereka membawakan lagu lagu Disney. “Aku tampil membawakan “It’s a Small World” dalam 3 bahasa sekaligus (Indonesia, English dan Mandarin),” kata Mayson yang memang aktif berbahasa asing di sekolah.
Sementara dalam konser virtual “Simfoni Untuk Bangsa” bersama Avip Priatna, Jakarta Concert Orchestra, Mayson merasa terkesan karena untuk pertama kalinya, ia bersama teman-teman naik panggung mengenakan piyama.
“Karena kita menyanyikan lagu bertema sebelum tidur.” ujar Mayson yang kini sedang dalam proses merekam single keduanya bertajuk “Bumi”.
“Nanti lagunya ditulis berbahasa Indonesia dengan beat-nya lebih lembut, tidak seperti lagu sebelumnya. Isi liriknya berupa pesan untuk anak Indonesia agar lebih mencintai alam kita,” kata Mayson yang ikut mengkampanyekan Potong Tali Elastis Masker sebelum dibuang di dalam akun Instagramnya.
Menurut Mayson, sampah masker yang dibuang sembarangan, telah mengganggu kehidupan fauna di laut dan di darat. Burung-burung terjebak dengan masker tersangkut di kakinya.
“Yuk, potong tali elastis masker sebelum dibuang! Kita harus menyayangi semua makhluk yang tinggal bersama kita di planet ini. Teruskan, bagikan kepada yang lain dengan merepost postingan ini,” tulis Mayson.