“Kami menulis lagu secara bersama, membuat aransemen barengan. Saya sama Indra Lesmana misalnya, sudah tahu kapasitas masing-masing, Indra sebagai sequencer programmer di rekaman ini, tugasnya juga memperindah lagu,“ penjelasan Dwiki. “Indra Lesmana juga ditugasi teman-temannya melakukan mixing di InLine Studio, Bali, mastering di Masterdisk, New York, oleh Scott Hull, sound engineer yang membuat master rekaman Sting. Ini juga atas referensi Indra Lesmana, “ tambah Donny Hardono.
Satu-satunya lagu lama yang diaransemen ulang oleh Krakatau Reunion adalah ‘Seraut Wajah’, dipilih masuk dalam Chapter One lebih ke pertimbangan nostalgia, karena ‘Seraut Wajah’ merupakan lagu lama Krakatau yang ‘paling kuat’ unsur jazz-nya dibanding sejumlah lagu Krakatau lainnya yang dirilis sepanjang 1985 – 1999. Lagu-lagu lain yang bisa dinikmati pada Chapter One adalah ‘Mata ke Mata’, ‘Cerita Persahabatan’ ( liriknya juga bagus, edukatif dalam perspektif ‘memupuk jiwa bersaudara’ ) dan ‘Nusa Terluka’. Di tengah terjun bebasnya penjualan fisik album berbentuk CD, Krakatau Reunion merilis album rekaman 10 lagu baru plus satu lagu lama dengan rearansemen, ini sungguh pekerjaan mulia.
“Kerja keras menghadapi tingkat kesulitan tinggi mengumpulkan teman-teman Krakatau utuk bereuni di rekaman dan panggung, tapi mendapatkan hasil sebagus ini, buat DSS Records, ini sudah berkah yang luar biasa, “ kata Donny Hardono, Eksekutif Produser dan Manajer Krakatau Reunion. Sekadar info, Donny Hardono dan team kreatifnya juga memiliki insiatif untuk membuat Lomba Disain Cover album Chapter One, dimenangkan oleh Renaldi dan ini hasil akhirnya.
Konser Tunggal di Motion Blue – Fairmont Hotel
Untuk main dengan durasi panjang – 100 sampai 120 menit, dan menjumpai fans fanatiknya – Keluarga Krakatau, Krakatau Reunion memang selalu memadukan lagu hits lama dan lagu baru, dengan jumlah yang relatif sama. Pada Konser Krakatau Reunion di Motion Blue, Fairmont Hotel, Jakarta 3 Desember, disiapkan 15 lagu, 7 lagu lama dan 8 lagu baru. karena kapasitas Motion Blue di bawah 200 tempat duduk, Trie Utami dan kawan-kawan relatif mudah berkomunikasi dengan audiensnya.