Menurut Bontot, meski ia menggarap album instrumental, ia ingin lagu lagu disitu bisa diterima seperti lagu pop.
Setiap membuat album instrumental, Botot mengaku selalu memikirkan harus ada satu lagu yang menjadi jagoan.
“Mungkin karena aku sering bekerja sebagai music director juga produser di album industri, jadi pola pikirnya terbentuk begitu. Kadang kadang lagu yang aku suka itu, harus bisa masuk ke pendengar, kalau bisa berumur panjang dan bisa (terkenal) kayak lagu “Bengawan Solo”, atau “Kemesraan“, itu kan lagu yang selamanya. Aku ingin lagu “Jatuh Cinta” bisa seperti itu,” Bontot melepas harap.
Tujuh lagu yang direkam dalam Forever antara lain berjudul “Jatuh Cinta”, “Carnival“, “Ingin Kumiliki”, “Bahagia”, “Air Mata“, “Kahyangan”, “Forever“. Semua lagu itu terdengar menenangkan, menyenangkan dengan diimbuhi riak riang, layak disukai dan menjadi favorit banyak orang.
“Sejak direncanakan, album ini memang diproyeksikan murni sebagai album instrumental. Meski ada lagu “Ingin Kumiliki”, yang pernah popular dengan Ruth Sahanaya. Di sini tetap dimainkan secara instrumental. Karena lagu itu belum pernah saya rekam untuk album pribadi,” tutur Tohpati yang memiliki dua anak perempuan, Kanti dan Tisti.
Bontot yang banyak dipengaruhi gaya bermain Pet Metheny ini, di masa remajanya pernah terpilih sebagai Gitaris Terbaik dalam Festival Band se-DKI (1985) dan Gitaris Terbaik dalam Festival Band se-Jawa (1989).
Ia mengaku proses kreatifnya dalam membuat lagu cukup tergantung dengan isterinya, Ratih Mustikawati.
“Kuping isteriku selalu jadi barometer. Dan aku selalu konsultasikan semua lagu ke dia. Kalau isteriku bilang ngak, aku jadi ragu ragu,” ungkap Tohpati lagi.
Usai album Forever beredar secara digital maupun fisik, Tohpati merencanakan bisa memanggungkan Forever, terutama setelah pandemic Covid 19 dinyatakan usai, dan kondisi telah dinyatakan aman untuk berkumpul.
“Dan In Sya Allah bisa ketemu sponsor yang cocok juga,”kata Bontot yang juga pernah membuat rekaman untuk banyak grup musik di antaranya Halmahera, Simak Dialog, Trisum, Janapati dan lain-lain
Konser itu akan diadakan lengkap dengan musisi asli? “Wah itu larang (mahal-Jawa) dan dilarang,” kata Bontot cepat dengan tergelak. “Tapi mugkin menarik kalau bisa dibuat pentas online straming dengan musisi orchestra asli, ya?” katanya bersemangat. XPOSEINDONESIA/NS Foto: Dudut Suhendra Putra
More Pictures