
Sebagai sebuah perusahaan rekaman tertua di Indonesia yang masih sangat aktif berpoduksi, Musica Studios patut dipujikan memiliki penyimpanan data lagu yang sangat baik, bahkan bisa disebut sempurna.
Terbukti, single terbaru Chrisye berjudul “Rindu Ini”, sempat terselip sepanjang 28 tahun, sebelum dirilis dan diedarkan pada bulan kelahiran Chrisye, September 2020. Atau tepatnya, setelah 13 tahun ia wafat.
Direktur Musica Studio’s, Indrawati Widjaja, dalam konferensi pers virtual Senin, 28/09, menjelaskan “Lagu “Rindu Ini” yang menyimpan suara asli Chrisye dalam pita 2 inch dan sudah dimixing dan mastering itu, “tidak sengaja ditemukan ketika Musica sedang memeriksa dan menata ulang arsip-arsip lama,” kata Indriati Wijaya yang akrab dipanggil Bu Acin ini.
Bu Acin mengelak menyebut lagu ciptaan Tito Sumarsono dan Cecep yang diaransir Dwiki Dharmawan pada tahun 1992 tersebut, pernah direject untuk dimasukan dalam abum Chrisye di masa lalu.
Jika menghitung usia “Rindu Ini”, pada masa itu, almarhum Chrisye sedang mempersiapkan album “Sendiri Lagi” (1993). Besar kemungkinan “Rindu Ini” awalnya dirancang untuk masuk ke album tersebut.
“Pada masa itu, rekaman untuk penyanyi selalu dalam bentuk album berisi 10 lagu. Bukan rekaman single seperti sekarang. Kemungkinan besar, lagu ini ditunda masuk album Chrisye produksi tahun itu, dan disiapkan untuk dirilis pada album berikutnya,” ungkap Bu Acin lagi
“Ini kehendak semesta alam dan persetujuan Tuhan untuk diedarkan pada tahun 2020,” kata Indriati Wijaya. Jadi dulu tidak diedarkan bukan karena di reject. Ini benar-benar tersimpan.”
Dilupakan Penulis dan Arangger
Pada awal ditemukan, “Rindu Ini” sudah dilupakan penulisnya (Tito Sumarsono) maupun arrangernya (Dwiki Dharmawan).
“Saya kaget dan tidak percaya waktu dikasih info oleh Musica. Sampai kemudian lagu ini diperdengarkan kembali, saya baru sadar pernah menulis lagu itu. Awalnya, saya pikir, saya bekerja sama untuk penulisan lirik dengan Cecep AS, ternyata bukan. Ini Cecep teman saya, yang tetangga!” kata Tito Sumarsono.
Sementara itu, Dwiki Dharmawan mencoba menggali ingatan, saat proses rekaman lagu tersebut. “Belakangan ini baru teringat, ternyata ikut menemani Chrisye take vocal, dan Chrisye juga memberi masukan untuk penggunaan solo synthesizer di lagu ini,” ungkap Dwiki
Pengisi Rindu Fans
Bagi penggemar fanatik Chrisye, diedarkannnya lagu “Rindu Ini, seperti menjawab kekosongan rasa, yang sudah terpendam cukup lama terhadap sang idola.
“Sesuai judul lagu “Rindu Ini”, rasanya lagu ini seperti menjawab rasa kangen dan kerinduan kami,” kata Ferry Mursyidan Baldan, Penggagas berdirinya Komunitas Kangen Chrisye (K2C) .
Musica yang kini dipercaya pihak keluarga Chrisye menjadi Rumah bagi pengelolaan seluruh karya dan Image Chrisye, menurut Ferry perlu lebih sering memberi ruang untuk kebebasan berekspresi bagi para penggemar yang ingin mengenang Chrisye dalam berbagai bentuk.
“Tentu kami tidak melupakan apa yang disebut dengan kewajiban dari penggunaan karya dan image.” Kata Ferry.
Di luar itu, Ferry berharap, Musica masih menyimpan suara dan lagu Chrisye lain yang nasibnya sama seperti “Rindu Ini”, “dan Bu Acin mau mengedarkannya. Sebagai fans kami tidak rela jika masyarakat melupakan Chrisye. Sesuatu yang jadi peninggalan musisi adalah lagu. Kami akan terus menjaga dan menghormati karya-karyanya.”
“Rindu Ini” dari Chrisye sudah bisa dinikmati di Spotify, YouTube, dan seluruh kanal digital. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dokumenasi Musica Studio
More Pictures