Wajah gadis kelahiran Jakarta, 2 September 1994 ini sebelumnya telah lebih dulu muncul di berbagai kegiatan modelling seperti Miss Indonesia dan Cosmo Girl of The Year. Dia juga sempat berakting dalam “Aku dan Dia” dan aktif sebagai pembawa acara di televisi.
Kini, Yemima Hutapea, nama gadis itu, baru meluncurkan album perdana berjudul “Tell Me When”. Hebatnya, album pop jazz ini berisi lima buah lagu karyanya sendiri, dan lima lainnya karya Elvyn G Massya.
Ketika berkesempatan membuat album ini dan bertemu Aldana Tarigan, produser SoundUp Music, Mima mengaku dirinya sudah menciptakan 50 lagu, āKalau 50 kebanyakan, dengerin 20 lagu dulu deh,” kata Mima mengulang pendapat Aldana Tarigan.
Dan sang Produser memuji Yemima. āDia bisa meyaknikan saya, kalau dia bisa menyanyi, mencipta lagu dan main musik. Dia paket yang kumplit!ā
āSaya mencintai musik sejak kecil, saya suka menyanyi dan menulis lagu. Meski perjalanan saya kemudian lebih banyak mengarahkan saya pada dunia model juga akting,ā ungkap Mima press conference di kawasan Jakarta Selatan, 25/3.
Mima yang tergabung dalam Flux Lifeground ā organisasi non-profit yang fokus terhadap pengembangan talenta anak muda, menyebut lagu karyanya “Tell Me When” sengaja dipilih sebagai single pertama. āIni dipilih karena nadanya mudah diingat. Easy listening, liriknya bercerita relate sama banyak orang,” ungkap gadis bernama lengkap Yemima Putri Alma Lamtiur Hutapea yang pintar bermain piano juga gitar itu.
Mima menjadikan lagu āTell Me Whenā sebagai kekuatan promosi albumnya. Lagu ini sudah dibuatkan dalam bentuk video dengan penyutradaraan dipegang Dharma Kurniawan. Yang sayangnya, digarap terlalu sederhana, kurang mengangkat kekuatan Mima sebagai penyanyi yang juga dikenal sebagai model.
Ika Ratih Poespa yang bertindak sebagai Music Director dalam album ini, menyebut Mima punya peluang besar untuk memasuki industri musik tanah air. āMima hanya perlu memperbanyak waktu latihan. Agar soul nyanyinya bisa lebih dapat!ā adik Dian Pramana Poetra mengusulkan.
Mahasiswa semester enam Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan ini terhitung giat naik panggung sebelum peluncuran album ini. Ia sering tampil off air untuk berbagai kegiatan, salah satunya lewat acara Jazz Goes To Campus 2014 dan Java Jazz Festival 2015. Dan album ini sebagai pembuktian dirinya terun serius ke industri.
Untuk bersaing keras di industri, tidak cukup hanya wajah cantik, lagu easy listening. Diperlukan langkah besar dan cerdas untuk membuka peluang-peluang baru.
Pembuatan video tadi misalnya, jika saja bisa dimanfaatkan degan pola tidak mainstream, dikemas lebih artistik dan langsung diposting sebelum press conference dan peluncuran album, niscaya bisa mendongkrak popularitas Mima, bahkan bukan dalam skala lokal. Namun bisa mendunia.
Langkah cerdas lain patut kita tunggu, agar album Yemima tidak sekadar lahir, namun juga tercatat membuat sejarah dalam industri musik. XPOSEINDONESIA/NS Foto Dudut Suhendra Putra