Penyanyi dan penulis lagu Rahma Savitri resmi merilis EP terbarunya yang berjudul “Souliberation”. Judul tersebut, menurutnya, berasal dari gabungan kata soul (jiwa) dan liberation (pembebasan), yang ia artikan sebagai musik untuk membebaskan rasa dan jiwa.
“Lima lagu di EP ini masing-masing menggambarkan satu elemen semesta: Tanah, Air, Api, Udara, dan Ether,” ujar Rahma. “Setiap lagu punya alur musik yang mencerminkan karakter elemennya, dilengkapi mantra afirmasi yang terhubung dengan chakra masing-masing.”
Terinspirasi dari musik new age, Rahma mengajak pendengar untuk menari bebas, mengekspresikan diri seutuhnya, dan melepaskan emosi yang tersimpan. “Buat saya, menari adalah ritual pembebasan. Kita membiarkan tubuh bergerak mengikuti musik, dan itu bisa jadi terapi jiwa,” katanya.
Proses Kreatif Lebih Hangat dan Membumi
Dalam proses kreatifnya, Rahma menulis seluruh lagu di Souliberation sendiri, sementara aransemen ia percayakan pada produser Roedy Wasito. “Saya menulis lirik dan melodi, lalu berdiskusi dengan Roedy untuk membangun atmosfer yang tepat bagi tiap elemen,” jelasnya.
Untuk lagu pembuka “Earth”, Rahma memilih pendekatan musik yang lebih hangat dan membumi. “Instrumennya banyak menggunakan perkusi alami dan nada-nada rendah yang stabil, supaya pendengar merasa ‘tertanam’ dan terhubung ke bumi,” ungkapnya.
Proses produksi EP ini memakan waktu hampir setahun, dari ide awal hingga rilis. “Saya ingin semuanya matang, karena setiap elemen harus punya karakter unik, tapi tetap menyatu dalam satu perjalanan musik,” tambahnya.
Makna Personal dan Pesan
Tema lima elemen ini ternyata sangat personal bagi Rahma. “Saya melihat perjalanan hidup saya seperti siklus alam. Ada masa saya harus membumi seperti tanah, mengalir seperti air, membakar semangat seperti api, terbang bebas seperti udara, dan terhubung dengan energi tak terlihat seperti ether,” tuturnya.
Tentang pemilihan “Earth” sebagai lagu pembuka, Rahma menjelaskan, “Tanah adalah dasar. Kita semua butuh pondasi sebelum melangkah, dan saya ingin pendengar memulai perjalanan ini dari rasa yang paling stabil.”
Lewat Souliberation, Rahma berharap pendengar dapat menemukan ruang untuk menyembuhkan diri. “Pesan saya sederhana: berdamailah dengan diri sendiri dan alam di sekitar kita,” ucapnya.
Kolaborasi dan Produksi
Selain Roedy Wasito sebagai produser dan arranger, proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Choirul Imam di BVM Studio. EP ini dirilis di bawah label FireFly Records. “Saya memilih FireFly karena mereka memahami konsep saya yang cukup eksperimental, dan memberi ruang kebebasan kreatif,” kata Rahma.
Rahma juga mengaku tertarik pada kolaborasi lintas disiplin. “Saya sedang menyiapkan visualisasi elemen-elemen ini dalam bentuk seni visual, supaya konsepnya bisa dinikmati bukan hanya lewat telinga, tapi juga mata,” ungkapnya.
Untuk promosi, Rahma menyiapkan video musik khusus untuk “Earth”. “Videonya akan menampilkan gerakan tari yang terinspirasi dari elemen tanah,” jelasnya.
Ia juga aktif memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menjangkau pendengar baru. “Di era digital, kita punya kesempatan untuk berbagi karya langsung ke audiens global, dan itu sangat saya manfaatkan,” katanya.
Rencana tur juga sedang digodok. “Saya ingin membuat pertunjukan yang tematik, di mana penonton bisa merasakan semua elemen secara langsung, bukan hanya mendengar,” tambahnya.
Harapan dan Rencana ke Depan
Rahma berharap Souliberation bisa diterima dengan hangat oleh publik. “Saya ingin pendengar merasa terhubung, tidak hanya dengan musik, tapi juga dengan diri mereka sendiri,” ujarnya.
Tentang masa depan proyek ini, Rahma membuka kemungkinan untuk memperluasnya. “Bisa jadi ada kelanjutan yang mengeksplorasi elemen-elemen dalam perspektif budaya atau tradisi tertentu. Saya ingin terus menggali,” katanya.
Bagi Rahma, perjalanan Souliberation baru saja dimulai. “Setelah rilis ini, saya ingin terus bereksperimen dan menggabungkan musik dengan seni pertunjukan, supaya setiap karya menjadi pengalaman yang utuh,” pungkasnya. XPOSEINDONESIA Foto : Dokumentasi Pribdi