Dias : Meliuk dan Memotivasi dengan Jazz

- Advertisement -
- Advertisement -

Di sebuah siang (19/5), di atas stage Blue Note, Dias seorang perempuan muda, cantik, mengenakan gaun anggun dan gemerlap, meliukkan suara dengan indah, melantunkan “Jatuh”. Ada dua nama tenar dari  dunia musik jazz yang mengiringinya: Otti Jamalus dan Yance Manusama.

Dua nama musisi tenar itu, juga berperan menjadi produser dan music director untuk debut album  bertajuk “Dias (Self Titled) yang dirilis siang itu. D “Jatuh” lagu dalam balutan jazz ciptaannya,  menjadi single kedua yang dirilis. 

Di atas atas panggung saat Dias menyanyi, terasa ada aura penyanyi jazz Syaharani di dalamnya. Seusai turun manggung,  ketika dikonfirmasi soal adanya aura kemiripan dirinya dengan Syaharani,  mata cantik Dias  langsung makin berbinar. “Oh, dia idola saya. Saya tahu dia tapi belum kenal. Mau dong dikenalin!” ungkapnya dalam sesi wawancara.

Dias lantas bercerita tentang abum barunya. “Album ini  dirilis karena kami mendapat respons baik  setelah peluncuran single perdana “Fire”,” ungkap dara kelahiran 11 April 1994, pemilik nama lengkap Diastika Lokesworo ini.

“Saya tidak pernah mengambil kursus vokal. Suara saya di album ini seluruhnya diarahin Mbak Otti  dan Mas Yance!” ungkap mahasiswi Southern California Institute of Architecture di Amerika Serikat yang memantapkan diri untuk mengusung genre jazz.

Dias mengaku sebenarnya mendengarkan banyak musik, “Tapi saya nyaman dengan jazz. Rasanya menemukan asupan energi positif,” kata  penyuka

Proses pengerjaan album Self Titled memakan waktu dua tahun. “Hambatan terjadi karena saya masih menyelesaikan pendidikan di Amerika Serikat,  jadi harus bolak balik di saat liburan!”

Album ini berisi sembilan lagu, hanya satu berbahasa Indonesia. “Semua materi lagu saya tulis sendiri. Karena dari dulu saya memang suka menulis. Biasanya,  saya nulis lagu sambil main ukulele. Saya bisa ukulele dari belajar lewat Youtube,” katanya. 

Semua lagu dikemas dengan karakter jazz yang easy listening. Liriknya lagu bercerita tentang keseharian. Mulai dari percintaan  hingga kehidupan yang dijalani Dias selama luar negeri. “Saya juga jadi tempat curhat banyak teman. Itu juga bisa jadi ide, Salah satu lagu saya “Are You Fine”, saya tulis setelah teman saya curhat. Lagu ini saya minta pada Mbak Otti untuk dikemas dalam sentuhan reggae. Dan dikabulkan,” ujar  anak pasangan Rika Lokesworo dan Dyakso Lokesworo.

Dias menginginkan lagunya bisa menjadi motivasi bagi yang mendengarkannya. “Album ini  adalah  salah satu cara untuk menyampaikan pesan. Dan lagu-lagu saya memuat pesan yang  memberi motivasi. Mengubah energi  negatif yang dirasakan  dan menjadi energi positif yang dimunculkan,” kata alumnus British International School Jakarta ini

Yance yang dipilih sebagai Music Director  untuk album ini menyebut,  sebagai orang muda Dias memiliki talenta  untuk berkarir serius di musik Jazz. “Saat awal datang ke saya materi menyanyi tidak fals, hanya waktu itu ukulelela yang dimainkannya yang fals!”

Yance juga menyebut, di jaman kini  dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, tidak bisa lagi menyebut jazz hanya dikuasai oleh mereka yang sudah senior . “Hari ini karena anak muda lebih mudah menguasai teknologi, mereka malah beberapa step di depan kita. Jangan-jangan mereka lebih  banyak mendengar dari kita.”

Meski Album “DIAS (Self Titled) sudah dirilis via toko musik digital atau fisik, Dias mengaku masih berkewajiban penuh untuk  menyelesaikan kuliah. “Mungkin masih nunggu satu tahun lagu baru saya  benar-benar terjun secara profesional sebagai penyanyi!” XPOSEINDONESIA/NS Foto Dudut Suhendra Putra 

Baca Juga :  Harry Visualizer : Guru Gambar Yang Jadi Penyanyi

More Pictures

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -