Selasa, Oktober 7, 2025

Dari Drum ke Lagu Anak: Misi Musik Aisyah Adjani

Ketika sebagian anak seusianya masih sibuk bermain di halaman sekolah, Aisyah justru terpikat oleh dentuman drum di layar televisi.

Kala itu, ia masih duduk di kelas enam SD, dan momen menonton penampilan Gilang Ramadhan di TVRI menjadi titik awal perjalanan panjangnya di dunia musik.

“Keren banget ya kalau bisa main drum!” begitu kesan pertamanya—dan sejak itu, drum menjadi bagian penting dalam hidupnya.

Menemukan Kebebasan dalam Irama

Bagi Aisyah, drum bukan sekadar alat musik; ia adalah jantung dari sebuah lagu. “Drum itu mengatur tempo, menghidupkan suasana, dan memberi kekuatan pada seluruh musik,” ujar Aisyah  yang belajar drum di Farabi Music School.

 Setiap kali duduk di balik set drum, Aisyah merasa bebas, percaya diri, dan mampu menyalurkan berbagai emosi—dari semangat hingga kelegaan.

Ia menilai bahwa bermain drum membutuhkan lebih dari sekadar tenaga. Ada koordinasi, fokus, dan pengendalian diri yang tinggi. Dari drum pula, Aisyah belajar tentang disiplin, kerja sama, dan pentingnya peran setiap elemen untuk membentuk harmoni yang utuh.

Perjalanan dan Sosok yang Berpengaruh

Dalam perjalanan musiknya, Aisyah tidak melangkah sendirian. Ia menyebut almarhum Ade Hamzah sebagai sosok yang paling berpengaruh dan membuka jalannya ke industri musik profesional.

“Beliau punya peran besar dalam perjalanan musik saya,” katanya. Selain itu, nama-nama seperti Harry Murti, Taufan Goenarso, dan Candra Darusman juga memberikan inspirasi tersendiri.
“Candra Darusman mengajarkan saya tentang ketulusan dan konsistensi dalam berkarya dengan hati,” tambahnya.

Aisyah juga mengenang dukungan sahabatnya, Resha Santoso, yang kerap berkontribusi dalam ide dan lirik karya-karyanya. “Banyak karya saya jadi lebih indah berkat sentuhan tulisan dan ide kreatifnya.”

Dari Drummer hingga Pendidik Musik

Karier Aisyah di dunia musik dimulai ketika Ade Hamzah mengajaknya masuk ke industri secara profesional.

Sejak itu, ia tak hanya dikenal sebagai drummer, tapi juga sebagai komposer dan arranger. Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah ketika bergabung sebagai additional drummer untuk grup legendaris CHASEIRO—sebuah kesempatan yang ia sebut sebagai “kehormatan besar.”

Namun di balik kesibukan bermusik, Aisyah juga menemukan panggilan lain: mengajar. Sebagai guru drum, ia menikmati proses memahami karakter dan gaya belajar setiap murid.

“Mengajar bukan hanya soal teknik, tapi juga tentang menumbuhkan rasa percaya diri dan kecintaan terhadap musik,” tuturnya.

Melihat murid-muridnya tumbuh menjadi pemain yang berani dan penuh semangat menjadi kebahagiaan tersendiri baginya.

Misi Menghidupkan Lagu Anak

Selain mengajar dan bermain drum, Aisyah juga aktif menciptakan lagu anak-anak. Ia prihatin dengan berkurangnya lagu anak yang membawa nilai positif dan pesan moral.

“Anak-anak butuh lagu yang sesuai dengan dunia mereka—yang menggugah imajinasi dan menanamkan nilai kebaikan,” ujarnya.
Tema-tema seperti persahabatan, keluarga, dan cinta lingkungan menjadi benang merah dalam karyanya. Banyak lagu ciptaannya dibawakan oleh murid-murid vokalnya, sebagai bagian dari proses belajar dan berkarya bersama.

Inspirasi musikal Aisyah juga datang dari komposer legendaris Alan Menken—pencipta musik untuk banyak film animasi Disney. Ia mengagumi bagaimana Menken mampu membuat lagu yang tak hanya indah, tapi juga bercerita dan menyentuh hati.

“Saya ingin karya saya juga bisa seperti itu—menyentuh, sederhana, tapi bermakna,” katanya.

Drummer Perempuan dan Perubahan Zaman

Aisyah menyadari bahwa posisi drummer perempuan kini semakin terbuka di industri musik Indonesia.

“Dulu banyak yang berpikir drum itu alat musik laki-laki. Sekarang sudah banyak perempuan yang berani tampil dan diakui karena kemampuan mereka,” jelasnya.

Ia mengakui tantangan masih ada, tetapi perubahan positif terus terlihat, terutama dengan hadirnya komunitas dan media sosial yang memberi ruang bagi talenta baru.

Proyek Impian: Drum Jam dan Regenerasi Musisi

Saat ini, Aisyah tengah mempersiapkan Drum Jam Vol.02, sebuah konser yang menghadirkan para drummer muda berbakat Indonesia. Acara itu dijadwalkan berlangsung pada 31 Januari 2026 di Jakarta.

“Saya ingin menunjukkan bahwa usia muda bukan batasan untuk tampil hebat dan inspiratif di atas panggung,” ujarnya antusias.

Selain konser, ia juga mengembangkan kompetisi drum untuk anak dan remaja sebagai wadah untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri.

Bagi Aisyah, proyek ini bukan hanya pertunjukan musik, tapi juga bentuk pengabdian—upaya membangun komunitas musisi muda yang saling mendukung dan bertumbuh bersama.

Lebih dari Sekadar Drummer

Ketika ditanya bagaimana ia ingin dikenal publik, Aisyah menjawab dengan mantap:
“Saya ingin dikenal sebagai seseorang yang menghadirkan makna melalui musik.”
Ia bukan hanya drummer, guru, atau pencipta lagu—melainkan sosok yang berupaya menyentuh hati lewat setiap ketukan dan nada.

“Bagi saya, musik bukan sekadar hiburan. Musik adalah cara untuk membangun karakter, harapan, dan kebahagiaan bagi generasi yang akan datang,” tutupnya dengan senyum. XPOSEINDONESIA/NS Foto Dokumentasi Pribadi

Must Read

Related Articles