“Tentunya kita prihatin dengan pandemi COVID-19 ini. Arahan dari Presiden, bahwa kita harus berbenah kita harus menyiapkan destinasi-destinasi wisata kita karena sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini banyak sekali menyiapkan peluang kerja. Saya dengar di Bali begitu banyak yang terdampak kehilangan lapangan pekerjaan, kekurangan penghasilan dan situasi ekonomi yang sulit. Jadi ini situasi yang tentunya jadi perhatian dan prioritas kita ke depan,” kata Sandiaga.
Kunjungan kerja Menparekraf Sandiaga Uno akan berlangsung dua hari hingga Senin (28/12/2020). Rencananya Sandiaga akan meninjau penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (K4) di berbagai destinasi wisata lainnya di Bali.
Termasuk bertemu dengan jajaran pemerintah daerah di Bali serta industri dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk berdiskusi dan mendapat masukan dan kendala-kendala yang dihadapi, agar mendapatkan strategi terbaik ke depan.
Sandiaga menyatakan optimistis tanda-tanda kebangkitan pariwisata Bali mulai terlihat. Di tengah pandemi, sejak Mei 2020 tercatat kedatangan pesawat ke Bali mulai naik 10 kali lipat.
“Wisnus jumlahnya lebih banyak bahkan naik lebih dari 30 kali lipat selama periode Mei sampai November 2020 baik melalui jalur darat maupun udara,” kata Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu. Ia menambahkan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya hingga akhir Desember 2020, rata-rata 6.000 wisatawan memasuki Bali.
Sandiaga mengatakan kedatangannya ke Bandara Ngurah Rai, Bali, untuk meninjau dan memastikan secara langsung layanan dan penerapan standar protokol kesehatan.
“Ini blusukan, kita bisa melihat langsung standar CHSE yang sudah diinisiasi yang memang harus di_chase_ dan cek implementasinya di lapangan. Bali menjadi semacam _champion_ proses reaktivasi pariwisata nasional pascapandemi,” katanya.
Ia yakin bahwa Bali telah sepenuhnya siap menyambut kunjungan wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru, sekaligus makin siap menyongsong kebangkitan pariwisata. XPOSEINDONESIA NS/ Foto Doc Kemenparekraf