Minggu, Oktober 12, 2025

KMI 2025 Resmi Ditutup, Giring Ganesha Umumkan 15 Poin Strategis Pemajuan Ekosistem Musik Nasional

Setelah berlangsung selama empat hari sejak 8 Oktober, Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 resmi ditutup pada Sabtu (11/10).
Sepanjang kegiatan yang digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, berbagai diskusi menghadirkan beragam pemangku kepentingan dunia musik dan pemerintah untuk merumuskan arah masa depan industri musik Indonesia.

Usai rangkaian diskusi intensif tersebut, KMI resmi mengumumkan 15 poin hasil rangkuman yang akan dijadikan panduan dalam penyusunan road map industri musik nasional, dengan tujuan memperkuat keberlanjutan dan daya saing musik Indonesia di masa mendatang.

Hasil tersebut dibacakan langsung oleh Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha di Tengah acara penutupan KMI 2025 yang digelar di Senayan Park Jakarta.
Menurutnya, salah satu poin penting adalah penegasan urgensi kolaborasi lintas pemangku kepentingan—mulai dari musisi, pemerintah, pelaku industri musik, platform digital, akademisi, hingga media—dalam membangun ekosistem musik nasional yang solid.

“Kedua, melemahnya apresiasi terhadap musik lokal dimulai dari pendidikan sejak tingkat dasar dan menengah, dimulai dari dominasi materi dan metode Barat. Untuk itu, perlu merevisi kurikulum pendidikan seni musik yang sesuai dengan konteks hari ini di tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Memperkuat kapasitas guru musik, peran maestro dengan memasukkan musik tradisi sebagai materi utama,” tegas Giring.

Selain itu, KMI juga mendorong pembangunan infrastruktur basis data musik berbasis teknologi informasi untuk mendukung keanggotaan, dokumentasi, distribusi, dan lisensi musik.
Ada pula dorongan agar musik religi dijadikan segmen strategis industri nasional melalui penguatan ekosistem lintas iman—melibatkan pemuka agama, pelaku industri, media, dan musisi—agar tidak hanya bersifat musiman, melainkan menjadi kekuatan kultural yang hidup dan inklusif.

“Dalam rangka reformasi tata kelola royalti musik, pemerintah dan regulator wajib melibatkan pelaku di ekosistem musik secara menyeluruh. Keenam, perlunya SKB yang mengatur regulasi dan skema perizinan terkait pelaksanaan kegiatan musik yang pasti, jelas, ringkas dan didukung sosialisasi dan edukasi secara menyeluruh oleh pemerintah,” terang Giring.

Poin lainnya menekankan pentingnya kebijakan nasional untuk melindungi tenaga kerja musik, termasuk pemberian jaminan sosial, pengakuan hak, serta insentif pajak berupa penyederhanaan pajak royalti, pembebasan PPN, dan keringanan PPh 21 bagi pekerja seni berpenghasilan di bawah Rp10 juta.

Giring juga menyebutkan bahwa KMI mendorong pembangunan venue pertunjukan berstandar internasional di berbagai kota, dengan optimalisasi ruang publik dan aset pemerintah agar dapat difungsikan sebagai pusat aktivitas musik masyarakat.

Di tengah pembacaan Minute of Meeting, Giring menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya KMI 2025.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi mendukung terselenggaranya KMI2025. Perjalanan masih panjang, dan ini adalah langkah penting untuk memastikan ekosistem musik Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Giring.

Menutup pernyataannya, Giring mengungkapkan bahwa KMI akan segera membentuk Tim Kerja Bersama Pemajuan Ekosistem Musik Indonesia, yang terdiri dari Kementerian Kebudayaan bersama perwakilan ekosistem musik—musisi, pelaku industri, akademisi, media, dan regulator.

“Tim Kerja Pemajuan Ekosistem Musik di Indonesia ini akan membuat analisis dan strategi tindak lanjut dari hasil usulan sesi-sesi KMI 2025, terhitung mulai Selasa, 14 Oktober 2025,” ujarnya.

Usai pembacaan Minute of Meeting, Giring melanjutkan kegiatannya dengan mengunjungi pasar musik yang berlokasi di Senayan Park. Ia menyapa satu per satu stan berbagai band lokal yang menjual beragam merchandise, kaset, serta karya-karya independen.

Dengan antusias, Giring turut membeli beberapa produk sebagai bentuk dukungan terhadap kreativitas dan semangat pelaku musik lokal.

Wamenbud Giring  yang masih mengenakan jas, sempat  mampir menonton band  yang sedang beraksi, Ia terkesan tidak terganggu dengan sengatan matahari siang yang menyorot sangat  tajam. XPOSEINDONESIA- Teks dan Foto NS

wamenbud giring ganesha menontn pertunjukan musik di tengah sengatan matahari
wamenbud giring ganesha menontn pertunjukan musik di tengah sengatan matahari
wamenbud giring ganesha membacakan 15 point hasil diskusi kmi 2025
Wamenbud Giring Ganesha membacakan 15 point hasil diskusi KMI 2025
wamenbud di pasar musik senayan park jakarta, di antara seniman musik dan humas pappri
Wamenbud di pasar musik Senayan Park Jakarta, di antara seniman musik dan humas pappri

Must Read

Related Articles