Evoria : Sound Lama Racikan Solo

- Advertisement -
- Advertisement -

Lima anak muda sederhana tampil mengenakan jas. Dengan gerak gerik  terkesan malu atau tepatnya kaku, mereka unjuk kebolehan di depan wartawan di panggung KFC Kemang, Jakarta Selatan  pada 15/10/2014.

Mereka memperkenalkan  diri sebagai Dhika (vokal), Ochid (bass), Pandu (lead gitar), Yudha (drum) serta Ari (keyboard).  Kelimanya mengaku personil band Evoria  asal Solo, Jawa Tengah.

Lantas terdengarlah lagu  bernuansa pop  berjudul “Aku Datang”. “Lagu ini termuat dalam album  baru kami berjudul  “Anugerah Cinta” yang dirilis hari ini,” tutur Dhika.

- Advertisement -

Album yang dirilis di bawah label GreenLand Indonesia itu terkesan  tidak up to date lagi dengan trend musik  yang hari ini berkumandang. 

Terlebih  artikulasi sang vokalis, Dhika,  terdengar tebal dan sangat Jawa. Mengingatkan  kita pada karakeristik  artikulasi  Ponky  dari Jikustik  atau Duta Sheila on 7 yang populer di era 90 an.

Masih bisakah jenis musik macam ini laku di tengah kondisi menurunnya minat beli masyarakat terhadap musik?

- Advertisement -
Menyalin

Bayu Randu dari GreenLand Indonesia menyebut sangat yakin,  jenis musik yang dimainkan Evoria punya pasar.  “Trend musik  kita sedang jenuh dan dipenuhi dengan aroma musik dangdut,” ujarnya beropini.

Baca Juga :  Hanging Vials  dari California Scent Dirancang Untuk Kaca Spion

“Evoria membawakan  jenis musik  yang  punya orisinalitas dengan karakter kuat. Seperti halnya band pop  asal Yogya Sheila on 7 dan Jikustik.”

Menjaja Hiperbola

Evoria band, lahir dan berkembang di Solo. Awal didirikan   pada 27 September 2007 diberi nama Euphoria. Sempat merilis single bertajuk “Kiss Donk” (2009). “Perubahan nama kami lakukan karena ada pergantian personil,”   ungkap Ocid berkisah sejarah bandnya.

Dari berdiri pada 2007 sampai 2014, kegiatan Evoria lebih  banyak berkutat manggung di berbagai kafe. Sampai kemudian nasib mempertemukan  mereka dengan Bayu Randu dari GreenLand  dan merealisasikan pembuatan allbum  yang kemudian diberi tajuk “Anugerah Cinta”.

“Ini adalah hari yang paling kami tunggu! Setelah tujuh tahun, akhirnya kami bisa merilis album. Rasanya tak bisa diungkap dengan kata-kata,” ungkap sang vokalis Dhika.

Album ini berisi lagu pop dengan lirik kebanyakan bicara cinta. Mengandalkan single bertajuk “Aku atau Kau”, yang menurut para personil band liriknya berkisah dengan gaya hiperbola.  Besar kemungkinan sejumlah radio akan menyukai pola lagu dengan melodi juga lirik semacam ini.  Simak saja….
“Kau…atau aku yang mati saja….
bila harus seperti itu…..
caraku untuk bisa melupakanmu….

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -