Detik Waktu : Menafsir Ulang Karya Candra Darusman

- Advertisement -
- Advertisement -

Cerdas, Idealis dan Membanggakan

Candra Darusman dikenal sejak akhir 80-an sebagai  Mahasiswa Universitas Indonesia  sekaligus seniman muda yang cerdas. Dengan bakat musik yang istimewa,  ia besar dan membesarkan kelompok bandnya: Chaseiro  (melejitkan lagu superhits “Pemuda, 1979)  dan Karimata, sebuah grup musik  yang memainkan jazz fusion.  Ia juga dicatat sebagai  pendiri acara tahunan Jazz Goes To Campus yang diselenggarakan di Universitas Indonesia.

Di samping itu,  Candra aktif menulis lagu  untuk sejumlah  penyanyi, termasuk untuk solo albumnya sendiri.  Lagu “Indahnya Sepi”, “Kau”  ( bersama Tito Soemarsono dan Pancasilawan)  dan “ Kekagumanku”, adalah contoh kuat karya Candra.

Tiga judul lagu  yang disuarakan sendiri  itu telah menjadi  signature song  yang lengenda. Lagu ini  juga menjadi ciri kuat musik (pop) Indonesia era 80-an. 

- Advertisement -

Majalah  Rolling Stones terbitan Desember 2009, mempublikasikan hasil survey mereka tentang 150 Lagu Terbaik Indonesia. Dua di antaranya merupakan karya Candra,  yakni “Pemuda” dan “”Kau” (1982, bersama Tito Soemarsono dan Pancasilawan  .

Di luar  pekerjaan sebagai musisi, Candra  dikenal sebagai pribadi yang memiliki etos kerja tinggi,  idealis dan punya kemampuan berpikir logis.   Banyak yang menilai, Candra berhasil baik sebagai seniman maupun sebagai pejuang hak cipta. 

Sebagai intelektual, dia pernah menjadi peneliti dan asisten dosen Fakultas Ekonomi di kampusnya, Universitas Indonesia. Sebagai aktivis hak cipta, dia ikut mendirikan dan memimpin Yayasan Karya Cipta Indonesia (1991-2001). Kemudian menjadi konsultan World Intellectual Property Organization (WIPO) (2001-2009) dan wakil direktur organisasi yang sama untuk wilayah Asia Pasifik, khususnya ASEAN (2010-2019). Kini  ia bertugas sebagai Ketua Federasi Serikat Musisi Indonesia (FEMI).  Keberhasilan itu  membuat ia  dikagumi tanpa henti.

- Advertisement -

“Om Candra  itu musisi panutan. Saat remaja,  setiap hari saya selalu memutar kasetnya, di samping kaset Fariz RM dan Chrisye,” kata Marcell Siahaan.

Lebih lanjut Marcell menyebut beruntung  karena Tuhan  memberi jalan baginya untuk terlibat dalam album “Detik Waktu”.  “Semoga saya bisa menyanyikan lagu ‘Pemuda’  dan memberikan yang terbaik lewat suara saya,” kata Marcell XPOSEINDONESIA/NS Foto Muhamad Ihsan

More Pictures

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -