
Musisi Candra Darusman menggelar meet n greet untuk pelepasan vinyl dari album miliknya, bertajuk “Detik Waktu : Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman di M Block Jakarta Selatan(13/02).
Materi lagu dalam vinyl yang diproduksi oleh Signature Music Indonesia ini, sesungguhnya sudah pernah dirilis dalam format cakram maupun edar digital pada 2 Maret 2018. Versi cakram didistribusikan melalui jaringan Demajors serta Toko Buku Gramedia. Sedangkan format digital unduhan streaming bisa disimak via melalui iTunes, Spotify, Deezer, Joox dan Apple Music.
Dalam versi album re package, terdapat tambahan dua lagu yakni “Persaudaraan” (Hivi!) dan “Waktu Kian Berarti” (Humania).
“Tapi dalam rekaman versi vinyl yang edar hari ini, dua lagu tersebut belum masuk. Mungkin next project,” ungkap Panji Prasetyo, Produser Eksekutif Signature Music Indonesia.
Interpretasi Ulang
Menilik judul album “Detik Waktu : Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman, terlihat jelas bahwa kumpulan lagu pilihan ini lahir sepanjang masa karier Candra di dunia musik. “Namun, di sini ada interpretasi ulang melalui beragam komposisi juga gaya nyanyi,” ungkap Candra
Sejumlah musisi kenamaan turut andil dalam pembuatan album. Seperti: Addhie MS, Barry Likumahua, Erwin Gutawa, Tohpati, Yovie Widiyanto dan banyak lagi.
Sementara untuk vokal, muncul nama kuat penyanyi top Indonesia seperti Marcell Siahan, Glenn Fredley, Andien, Afgan, Monita Tahalea, MALIQ & D’Essentials, Danilla, Mondo Gascaro dan White Shoes & The Couples Company.
Terpilihnya 14 lagu dalam album ini seperti sebuah tafsir ulang tentang karya emas Candra di masa lalu, namun dalam kemasan lebih segar yang tak terdengar usang.
“Saya merasa bangga sekaligus terharu menyaksikan dedikasi para musisi muda yang telah menghadirkan interpretasi dengan aransemen yang memukau, sehingga karya-karya dapat ditampilkan dengan gaya yang berbeda-beda, tetapi tetap memunculkan ‘roh’ dari setiap masing-masing lagu,” ujar Candra.
Bonus lain dari edarnya album ini, “Detik Waktu” terpilih sebagai Album Terbaik Terbaik di ajang AMI Awards 2018.
Cerdas, Idealis dan Membanggakan
Candra Darusman dikenal sejak akhir 80-an sebagai Mahasiswa Universitas Indonesia sekaligus seniman muda yang cerdas. Dengan bakat musik yang istimewa, ia besar dan membesarkan kelompok bandnya: Chaseiro (melejitkan lagu superhits “Pemuda, 1979) dan Karimata, sebuah grup musik yang memainkan jazz fusion. Ia juga dicatat sebagai pendiri acara tahunan Jazz Goes To Campus yang diselenggarakan di Universitas Indonesia.
Di samping itu, Candra aktif menulis lagu untuk sejumlah penyanyi, termasuk untuk solo albumnya sendiri. Lagu “Indahnya Sepi”, “Kau” ( bersama Tito Soemarsono dan Pancasilawan) dan “ Kekagumanku”, adalah contoh kuat karya Candra.
Tiga judul lagu yang disuarakan sendiri itu telah menjadi signature song yang lengenda. Lagu ini juga menjadi ciri kuat musik (pop) Indonesia era 80-an.
Majalah Rolling Stones terbitan Desember 2009, mempublikasikan hasil survey mereka tentang 150 Lagu Terbaik Indonesia. Dua di antaranya merupakan karya Candra, yakni “Pemuda” dan “”Kau” (1982, bersama Tito Soemarsono dan Pancasilawan .
Di luar pekerjaan sebagai musisi, Candra dikenal sebagai pribadi yang memiliki etos kerja tinggi, idealis dan punya kemampuan berpikir logis. Banyak yang menilai, Candra berhasil baik sebagai seniman maupun sebagai pejuang hak cipta.
Sebagai intelektual, dia pernah menjadi peneliti dan asisten dosen Fakultas Ekonomi di kampusnya, Universitas Indonesia. Sebagai aktivis hak cipta, dia ikut mendirikan dan memimpin Yayasan Karya Cipta Indonesia (1991-2001). Kemudian menjadi konsultan World Intellectual Property Organization (WIPO) (2001-2009) dan wakil direktur organisasi yang sama untuk wilayah Asia Pasifik, khususnya ASEAN (2010-2019). Kini ia bertugas sebagai Ketua Federasi Serikat Musisi Indonesia (FEMI). Keberhasilan itu membuat ia dikagumi tanpa henti.