Sabtu, Januari 18, 2025

Catatan Inspiratif & Langka dari Bens Leo

Mendengar  ide itu,  Bens merasa tertantang.   Karena sangat jelas, isi buku akan berbeda dari sekedar sebuah kisah perjalanan hidup. “Apalagi buku akan dipajang di Museum Musik Indonesia di Malang,” ujar  Bens

Pada Maret 2021, di tengah kesibukannnya sebagai juri   terbang di Nusa Tenggara Timur, Bens mulai merancang  lebih lengkap isi bukunya.

Ia  kemudian melibatkan rekan kerjanya, Nini Sunny yang pernah bersamanya menulis Buku Tembang Untuk Bangsa, Bahasa Musik SBY pada 2011.

Menurut Bens, Nini  Sunny pula yang memetakan perjalanan jurnalistik Bens, usai  ia  keluar dari Aktuil. Bens juga melibatkan banyak  pihak  untuk buku ini, diantaranya para fotografer  antara lain, Indrawan Ibonk, Dudut Suhendra Putra, Muhamad Ihsan dan Dion Momongan.

Tiga Babak Bens Leo

Buku “Bens Leo dan Aktuil, Rekam Jejak Jurnalisme Musik” terbagi dalam tiga “babak” besar.

Babak Pertama, memuat artikel hasil wawancara Bens Leo dengan para musisi, dan laporan hasil liputan Bens Leo  saat jadi wartawan Aktuil perwakilan Jakarta

Terlihat  pada artikel, pola menulis masih menggunakan ejaan Bahasa Indonesia lama, dengan paragraph yang sangat panjang 

Sementara era di luar Majalah Aktuil, artikel ditulis dengan paragraph pendek. Dan pembentukan kalimat yang lebih ringkas.

 “Ini untuk membedakan gaya dari era penulisan Aktuil dengan era hari,” kata Nini Sunny

Pada “babak” kedua buku ini  termuat sebuah otobiografis dari  Bens Leo. 

“Seluruh aktivitas  jurnalistik saya mulai dari Majalah Gadis dan Anita Cemerlang,  kerja di Radio, menjadi juri, bahkan memasuki dunia media  digital  dengan mendirikan web berita www.xposeindonesia.com dan  siaran via Instagram live, ditulis lengkap di sini.  Saya  termasuk wartawan yang berkarir di media cetak  dan mampu terus aktif memasuki dunia media digital seperti sekarang,” kata pria kelahiran Pasuruan 8 Agustus 1952 ini.

Must Read

Related Articles