
Ketika saya melewati sebuah sekolah dasar negwri di pinggiran Jakarta, terlihat di sekitar pintu pagar sekolah, bahkan di pinggir jalan banyak pedagang kaki lima yang berjualan aneka jajanan, yang disajikan dengan peralatan seadanya.
Begitu bel sekolah berbunyi pada jam istirahat, anak-anak SD itu langsung lari berhamburan menuju penjaja makanan, yang menjual aneka jajanan yang disukai anak anak, seperti bakso yang dijual di angkring sepeda, es cincau dengan sirup berwarna sangat mencolok, somay dengan saos berwarna terang catau gulali yang warnanya sangat menarik.

Anak-anak itu makan dengan lahapnya. Dan itu merupakan makanan yang hampir setiap hari dibeli dan dimakan, tanpa diketahui apakah ada bahan-bahan yang berbahaya di dalam makanan yang murah meriah dan enak menurut ukuran anak-anak.
Data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang telah melakukan pemeriksaan terhadap makanan yang dijual sebagai pangan jajan anak sekolah, ternyata hasilnya sangat mencengangkan, karena ternyata begitu besar bahaya yang mengancam kesehatan anak-anak SD, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan cemaran mikroba, dari 66% ditahun 2012 menjadi 76% di tahun 2013. Dan yang paling tinggi cemaran terdapat pada jajanan yang paling disukai anak-anak yaitu jajanan es. Hal itu disebabkan karena air yang digunakan untuk pembuatan es berasal dari air mentah yang belum dimasak.
Bagaimana sebenarnya jajanan yang baik buat anak sekolah, supaya mereka tetep sehat sehingga bisa mencapai tumbuh kembang yang maksimal ?
Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan jajan anak sekolah. Pertama, jajanan harus sehat, yang kedua jajanan harus bersih dan yang ketiga jajanan harus aman. Sehat artinya jajanan harus mengandung gizi yang cukup, yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak, paling tidak harus memenuhi 30% dari kebutuhan kalori sehari. Hal tersebut disebabkan karena anak sekolah berada disekolah paling sedikit 4 jam dan paling lama sekitar 8 jam jadi diperlukan makan besar satu kali dalam sehari pada saat disekolah.
Makanan jajan disekolah harus bersih supaya terhindar dari kontaminasi bakteri dan itu dimulai dari pengolahan makanannya, penyajian makanan dan konsumennya yaitu anak sekolahnya juga harus dibiasakan mencuci tangan sebelum mengkonsumsi makanan.
Sebelum diolah, bahan makanan harus dicuci dahulu diair yang mengalir, begitu juga alat masak maupun alat makannya. Pada saat menyajikan makanan, penjual harus menggunakan alat pelindung diri misalnya pakai sarung tangan plastik atau menggunakan capit pada saat menjamah makanan.
Syarat yang ke 3, adalah pangan jajan anak sekolah harus aman dari tiga unsur yang membahayakan. Pertama, adalah unsur fisika yaitu terbebas dari kotoran, klip atau steples, rambut. Kedua harus bebas dari unsur kimia. Tidak diperbolehkan memberikan bahan tambahan pangan yang berlebihan misalnya pengawet, pewarna, pemanis, pengenyal . Bebas dari bahan-bahan yang berbahaya seperti pewarna tekstil, formalin dan boraks.
Ketiga harus bebas dari unsure biologi yatu tercemar oleh kuma-kuman seperti E.Coli, Shigela dan amuba yang bisa menyebabkan infeksi . Bahan-bahan yang berbahaya tersebut bila terkonsumsi anak-anak bisa menyebabkan keracunan , sakit kepala, muntah-muntah, BAB berdarah, penurunan daya ingat bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal dan meninggal dunia.
Tips untuk terhindar dari bahaya yang mengancam di sekolah adalah :
1.Biasakan anak sarapan pagi, sebelum berangkat ke sekolah.
2.Biasakan membawa bekal makanan dari rumah untuk dikonsumsi disekolah.
3.Dampingi anak-anak pada saat nonton TV dan beri pengertian tentang makanan sehat yang diperlukan oleh anak-anak .
4.Guru harus memberikan pengeahuan tentang bahayanya pangan jajanan yang tidak sehat.
5.Disetiap sekolah harus ada kantin sekolah yang dalam pengawasan sekolah. (XPOSEINDONESIA/Dr. Pauline Endang Praptini, MS, SpGK, Kepala Instalasi Gizi RSUP Fatmawati, Konsulen Gizi Klinik RS Puri Cinere dan RS Mayapada Lebak Bulus. Foto : Yuri Rahadian)