“Maafkan saya. Bagaimana Anda menemukan pertunjukan baru yang saya siapkan untuk pertunjukan terakhir ini?” katanya, merujuk pada permainan gitar elektriknya selama “Snooze” dan penampilan live pertama dari lagunya tahun 2020 “Dear My Friend.”
Konser melonjak ke puncak yang berapi-api dengan “Amygdala” dan lagu encore pertama malam itu, “D-Day,” di mana dia melompat dari panggung dan mendekati penonton di tanah dan berfoto selfie menggunakan ponsel mereka.
“Tur solo pertama saya sudah mendekati akhir. Saya telah belajar dan mengalami begitu banyak. Tapi lebih dari segalanya, wajah bahagia Army akan bertahan lama,” ujarnya merujuk pada komunitas penggemar BTS yang dikenal dengan Army. “Saya sangat berterima kasih atas kebersamaan Anda selama 28 pertunjukan saya. … Saat saya tampil di Seoul lain kali, saya berharap kami bertujuh bersaudara naik panggung bersama.”
Dia menurunkan bagian atas jaketnya dan memperlihatkan tato ikonik “7” yang dimiliki oleh ketujuh anggota. Kamera memperbesar dan memfokuskannya selama beberapa detik, seolah mencerminkan janji reuni grup.
Di akhir “Intro: Never Mind”, Suga mengulangi liriknya, “Jika kamu merasa akan jatuh, berakselerasi lebih keras. Jangan pedulikan,” seolah berbicara pada dirinya sendiri, sementara pada saat yang sama, membalas kembali ucapannya. Dirinya yang berusia 22 tahun yang telah menulis lagu tersebut pada tahun 2015, menceritakan perjuangannya tidak sia-sia.
Mengakhiri malam dengan “The Last”, Suga keluar melalui pintu putih di atas panggung.
Suga yang juga disapa Agust D menarik penonton sebanyak 38.000 orang dengan konser encore yang diadakan di KSPO Dome.
Seluruh tur globalnya, yang diadakan di sepuluh kota — New York; Newark, Jersey baru; Rosemont, Illinois; Los Angeles; Oakland, California; Jakarta; Yokohama; Bangkok; Singapura dan Seoul — mengumpulkan total 330.000 penonton konser, menempatkannya di posisi ketujuh untuk tur teratas Billboard’s Boxscore AS pada Mei dan meraih nilai sempurna lima dari majalah musik bergengsi Inggris NME.
