JTBC menghadirkan drama hukum terbaru, “Beyond the Bar,” dengan Lee Jin-uk sebagai pengacara perfeksionis yang memimpin tim litigasi. Bintang yang dikenal lewat citra romantis itu kini menampilkan sosok profesional dingin namun penuh lapisan emosional, memperluas spektrum aktingnya.
Berbeda dari drama ruang sidang asing yang sarat retorika dan juri, “Beyond the Bar” memilih jalur sederhana. Ditulis oleh seorang pengacara, kisahnya menolak klise dan justru menyoroti dilema moral yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. “Tidak ada dramatisasi berlebihan. Tapi justru itu membuat saya larut menontonnya sampai lupa waktu,” kata Lee.
Salah satu episode yang membekas adalah tentang pasangan yang kehilangan harapan memiliki anak akibat kelalaian medis. Menurut Lee, kasus ini menunjukkan bagaimana hukum bukan sekadar aturan, tetapi juga menyangkut perasaan manusia. “Membela perawat atau korban bisa menghasilkan argumen yang sama-sama kuat. Area abu-abu inilah yang membuat drama kami relevan,” ujarnya.
Meski mengaku 120 persen puas dengan perannya, Lee juga jujur soal pergulatannya sebagai aktor. Setelah lebih dari 20 tahun berkarier, ia kadang merasa bingung membedakan dirinya dengan karakter yang diperankan. “Ada bagian dari saya yang selalu melekat pada karakter. Itu kadang membuat saya bertanya-tanya apakah akting benar-benar cocok untuk saya,” tuturnya.
Namun, keraguan itu kini berubah menjadi motivasi. “Kalau dulu saya bisa belajar dari kesalahan, sekarang rasanya tidak ada ruang untuk itu. Tapi justru ketakutan itu yang mendorong saya untuk lebih baik,” kata aktor 43 tahun ini.
Lee menegaskan, ia lebih suka publik fokus pada karyanya, bukan dirinya. “Saya ingin orang menonton drama saya tanpa ekspektasi khusus. Cukup lihat karakter, bukan saya,” pungkasnya. XPOSEINDNESIA/NS Foto : BH Entertainment