Bedug Musiman Tanah Abang

- Advertisement -

Menurut wikipedia, bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang.  Ia merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu salat atau sembahyang.

Umumnya, bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.

Menjelang lebaran seperti sekarang, mendadak muncul  banyak penjual bedug musiman menjajakan berbagai macam model bedug di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2019). Salah satu yang bisa disebut pedagang bedug pertama  di kawasan ini adalah Bang Mona (65 tahun), dan mengaku sudah berbisnis ini sejak tahun 80-an. “Jaman itu, harga bedug besar cuman Rp 250 ribu. Sekarang sudah Rp 800 ribu,” katanya.

Baca Juga :  Get Lost : Memacu Adrenalin di Benteng Terkubur

Uniknya, bedug yang dijaja hari ini  tak lagi terbuat dari kayu,  tapi juga dari tong besar.  Bedug tersebut  full color dihiasi  dengan gambar tokoh kartun dunia , juga simbol   klub sepak bola dunia.  Dan  harga bedug Tanah Abang  sangat bervariatif. Untuk bedug ukuran tong besar dihargai Rp 600 ribu bahan kulit kambing sedangkan kulit sapi Rp 750-800ribu, yang sedang Rp 300 ribu dan paling kecil Rp  100 – 150 ribu.

Adapun bedug yang dari kayu, biasanya berdasarkan permintaan dan harganya bisa mencapai Rp 7-10 juta.

Ramadhan ini menjadi berkah bagi para perajin bedug di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para penjual bisa mengantongi omset puluhan juta rupiah saat momen tersebut. Saat memasuki Ramadhan hingga malam takbiran jelang perayaan Idul Fitri, biasanya masyarakat melakukan pawai keliling sambil menabuh bedug. XPOSEINDONESIA/Dudut Suhendra Putra.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -