
Film “Norma: Antara Mertua dan Menantu” resmi diumumkan akan tayang saat libur Lebaran 2025. Film ini mengangkat kisah nyata Norma Risma yang sempat viral di media sosial dan berita mainstream. Dalam konferensi pers yang digelar di Metropole XXI, Cikini, Jakarta, pada 26 Februari 2025, para pembuat film mengungkapkan harapan besar bahwa kisah ini bisa diterima oleh masyarakat luas.
Produser dan CEO Dee Company, Dheeraj Kalwani, menjelaskan bahwa film “Norma: Antara Mertua dan Menantu” dirancang untuk dapat ditonton oleh penonton berusia 13 tahun ke atas. “Film ini memiliki pesan religius yang sangat kental, terutama dalam menggambarkan hubungan antara anak dan orang tua, khususnya antara anak dan ibu,” ujarnya.

Sinopsis Film “Norma: Antara Mertua dan Menantu”
Film “Norma: Antara Mertua dan Menantu” diadaptasi dari kisah nyata perjalanan rumah tangga Norma Risma dan suaminya.
Rumah tangga keduanya sempat viral di media sosial lantaran diwarnai isu perselingkuhan. Mengejutkannya, perselingkuhan itu dilakukan oleh suami Norma Risma dan ibu mertuanya.
Awalnya, pernikahan Norma dan suaminya tampak berjalan harmonis tanpa hambatan berarti. Bahkan, suaminya diterima dengan baik oleh keluarga Norma dan menjalin hubungan yang cukup akrab dengan mereka.
Namun, muncul kejadian tak terduga ketika suaminya ternyata menjalin hubungan terlarang dengan ibu Norma, yang merupakan mertuanya sendiri. Hubungan ini memicu perselingkuhan yang tak biasa, dilakukan secara diam-diam di belakang Norma dan ayahnya.
Film ini diprediksi akan menyuguhkan konflik emosional yang luar biasa, dengan alur cerita yang penuh kejutan dan tak terduga. Penonton akan dibawa memasuki drama yang mendalam, penuh dengan ketegangan dan emosi yang mengguncang, mengungkap lapisan-lapisan kejutan yang akan terus memikat sepanjang film.

Sutradara Guntur Soeharjanto mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama dalam menggarap film ini adalah memastikan bahwa kisah Norma bisa relevan dengan para penonton Indonesia. “Film ini harus bisa mengangkat perasaan dan pengalaman yang mungkin juga dialami banyak orang. Ini bukan sekadar tragedi, tetapi juga kisah tentang bagaimana seseorang harus move on dan mencari solusi,” jelasnya.
Guntur juga menambahkan bahwa film ini membawa pesan penting tentang birrul walidain, yaitu bagaimana seorang anak tetap harus berbakti kepada orang tua dalam situasi apa pun. “Film ini adalah sudut pandang dari Norma, bagaimana ia mengalami kejadian-kejadian yang mengubah hidupnya dan bagaimana ia harus mengambil keputusan,” katanya.
Film “Norma: Antara Mertua dan Menantu” menjadi salah satu produksi dengan durasi syuting terpanjang yang pernah dilakukan oleh rumah produksi Dee Company, yaitu mencapai 28 hari. “Ketika kami melakukan adegan pernikahan dan merekonstruksi foto viralnya, tiba-tiba Norma dan ayahnya datang ke lokasi syuting. Dia melihat adegan itu dan berkata, ‘Loh, ini persis seperti yang saya alami waktu itu’,” ungkap Guntur.

Norma Risma sendiri hadir dalam konferensi pers dan menjelaskan alasan mengapa ia setuju kisahnya diangkat menjadi film. “Awalnya saya berpikir, hanya saya yang mengalami ini. Tapi setelah saya berbicara di media sosial, banyak orang yang mengalami hal serupa. Saya ingin film ini menjadi inspirasi bagi mereka yang terjebak dalam hubungan toxic untuk segera keluar dan menyadari bahwa mereka bukan salah, mereka adalah korban. Saya berharap tidak ada lagi ‘Norma-Norma’ lain di luar sana,” ujarnya.
Tissa Biani, yang berperan sebagai Norma Risma, juga mengungkapkan tantangan besar dalam memerankan tokoh utama. “Membawakan karakter Norma bukanlah hal yang mudah. Saya harus benar-benar memahami emosinya dan bagaimana dia menjalani kehidupannya yang penuh dengan ujian,” kata Tissa.

Dalam film ini, Yusuf Mahardika berperan sebagai suami Norma, sedangkan Wulan Guritno berperan sebagai ibu dari Norma. Nunung turut ambil bagian sebagai salah satu karakter penting dalam cerita.
Dengan kisah yang kuat, pesan moral yang mendalam, serta dukungan langsung dari Norma Risma, film “Norma: Antara Mertua dan Menantu” diharapkan bisa menjadi tontonan berkesan bagi keluarga Indonesia saat libur Lebaran 2025. XPOSEINDONESIA text dan foto : IHSAN