Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara (CBKN), dan Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI) berencana menggelar ajang Pemilihan Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2019 (PPTSI 2019) pada bulan Desember.
Anna Mariana, selaku Ketua Umum & Penanggung Jawab Acara PPTSI 2019, melibatkan Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) dan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) sebagai partner dalam mewujudkan kegiatan ini.
“Ajang pemilihan ini punya niat luhur. Kami rancang sebagai kegiatan yang mengajak kaum milinial berpartisipasi menjaga sekaligus mengembangkan tenun songket sebagai aset warisan dari leluhur,” kata Anna Mariana, dalam press conference di Jakarta Selatan, Senin (4/11).
Pemilihan PPTSI 2019 sejatinya tidak berbeda dengan Beauty Pageant pada umumnya.
Yakni mencari anak muda pria dan wanita berusia 18-25 tahun. Selain berpenampilan menarik dan berkepribadian baik, mereka wajib memiliki pengetahuan mengenai pariwisata, budaya juga kekayaan songket dan tenun dari daerah masing-masing.
“Yang membedakan ajang ini dengan pemilihan lain adalah, Kami memilih dan menilai peserta secara berpasangan,” kata TA Panji Indra, Ketua Panitia Pelaksana.
Para peserta yang dikumpulkan dari 34 provinsi, wajib menampilkan video berdurasi 1 menit berisi pengenalan diri sekaligus bahasan singkat tentang Tenun dan Songket dari daerah peserta.
“Video itu ditayangkan di akun Instagram masing-masing. Mereka juga wajib membuat tulisan sepanjang 5 paragraf tentang kain Tenun dan Songket khas daerahnya!” kata Panji sambil memastikan persyaratan inilah yang akan membedakan PPTSI 2019 dengan ajang sejenis.
Pada saat Grand Final PPTSI 2019, Panitia pelaksana mengharapkan Bapak Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana akan menyerahkan piala bergilir untuk pemenang pertama, sekaligus meresmikan Penetapatan Keputusan Presiden (Keppres) tentang tanggal 7 September sebagai “Hari Tenun dan Songket Nasional“