Menpar Arief Yahya menyatakan grand strategy transformasi menuju tourism 4.0 tersebut sebagai upaya pengembangan wisata di Indonesia dan dikenal di mata dunia.
“Kunci dalam grand strategy pariwisata era industri 4.0 adalah Sumber Daya Manusia atau SDM dan ini sebagaimana program yang ditetapkan Presiden Jokowi tahun ini yakni fokus pada SDM,” katanya.
Penyelenggaraan Rakornas Pariwisata II Tahun 2019 dimaksudkan sebagai upaya mensinergikan seluruh kekuatan kepariwisataan nasional melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) pariwisata agar dapat memenangkan kompetisi global di era industri 4.0.
Rakornas mengangkat tema besar “Curriculum & Training Wonderful Indonesia Digital Tourism (WIDI) Champion 4.0” dengan menghadirkan sejumlah nara sumber dari dalam negeri dan mancanegara antara lain Yuswohady dan Priyantono Rudito, PhD (Advisor to MoT); Wawan Demanto (SBM ITB/Tim Penyusunan Kurikulum Digital); Dr. Elidjen (Binus University/Knowledge Management & Innovation Director); Indrawan Nugroho (Corporate Innovation Asia); dan Rukhsana (Expert/Deloitte Digital Philipine).
Rakornas II sebagai kelanjutan dari Rakornas I Kemenpar Tahun 2019 yang berlangsung di Hotel Sultan pada 28 Februari hingga 1 Maret 2019 dengan mengangkat tema ‘Wonderful Indonesia Digital Tourism (WIDT) 4.0:Transforming Tourism HR to Win The Global Competition in The Industry 4.0 Era”.
Dalam Rakornas I tersebut dihasilkan 6 program inisiatif yakni program pemetaan digital maturity di industri pariwisata di Indonesia; program pemetaan kompetensi, kurikulum, dan metode pembelajaran dan sertifikasi WIDT 4.0; program kerjasama link & match antara Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) dan industri di bidang pengembangan kompetensi digital.
Di samping itu program pengembangan dan pembinaan SDM desa wisata dengan PTNP, dan program kerja sama pengembangan startup pariwisata dan industri kreatif di berbagai destinasi wisata, serta program pengembangan dan pelatihan WIDI Champion. XPOSEINDONESIA/Foto : Dok. Puskomlik Kemenpar